Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki/Net
Target Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen dalam kurun 2020 hingga 2030 sebagaimana termaktub dalam Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia mendapat dukungan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Dalam hal ini, Kadin meluncurkan Program Kadin Net Zero Hub saat acara “Road to COP26: Indonesian Pathway to Net Zero Emission-Energy Transitionâ€, Kamis (21/10). Tujuannya untuk mengajak perusahaan swasta mengurangi emisi GRK.
Ketua Komite Tetap Energi Terbarukan Kadin, Muhammad Yusrizki menjelaskan bahwa program ini merupakan aksi nyata kolaborasi, baik dari sektor publik maupun swasta untuk mencapai dekarbonisasi.
"Kadin Net Zero Hub adalah tempat bersama
sharing inside, sharing information, sharing knowledge, sharing resources, sharing tools, untuk perusahaan-perusahaan, bahkan UMKM yang ingin menjadi
net zero company. Dan ini kita
connect-kan dengan para
enablers,†terangnya kepada wartawan, Jumat (22/10).
Kegiatan Road to COP26 tersebut turut mengundang para pemangku kepentingan sektor ketenagalistrikan nasional. Di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), PT. Perusahaan Listrik Negara(PLN), dan PT. Pertamina Power Indonesia.
Secara spesifik, Road to COP26 bertujuan mengkolaborasikan sektor swasta dalam agenda dekarbonisasi ketenagalistrikan Indonesia.
Kadin akan mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan deklarasi target net zero mereka. Sejauh ini, perusahaan yang telah memulai target net zero antara lain Indika Energy, APRIL Group, dan GoJek.
“Hanya dengan kolaborasi dan dukungan-dukungan dari pihak swasta Indonesia dapat memenuhi komitmen internasional sebagaimana tertuang dalam NDC dan Updated NDC Indonesia kepada UNFCCC,†lanjut Yusrizki.