Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Studi Uni Eropa: Lonjakan Kasus Covid Rusia Saat Ini Buah dari Disinformasi Media Pemerintah

JUMAT, 22 OKTOBER 2021 | 08:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Melonjaknya angka kematian akibat Covid-19 di Rusia tidak lepas dari kampanye disinformasi sistematis yang menumbuhkan keraguan pada vaksin.
 
Sebuah laporan Uni Eropa berjudul 'Disinformation Review' yang dirilis pada Kamis (21/10), memaparkan bahwa   media pemerintah seperti Rusian Today dan outlet media lainnya telah menabur ketidakpercayaan tentang kemanjuran dan keamanan vaksin.

Studi UE itu mengatakan mereka melakukannya di situs web Eropa mereka dalam sejumlah bahasa, termasuk Rusia.


"Disinformasi dapat membunuh. Itu harus diingat ketika kita melihat media Kremlin terus menyebarkan kebohongan tentang Covid-19 dan vaksinnya, bahkan ketika jumlah kematian di Rusia melonjak," kata studi tersebut, seperti dikutip dari Reuters.

UE telah mendokumentasikan apa yang dikatakannya sebagai disinformasi Rusia sejak awal pandemi pada Januari 2020, melalui layanan luar negeri blok itu, EEAS. Rusia berupaya melemahkan dan memecah belah masyarakat Barat, menurut UE.

Mengutip databasenya sendiri tentang disinformasi, studi UE mengatakan pihaknya menemukan lebih dari 250 kasus oleh outlet Rusia yang berusaha mengejek vaksinasi Covid-19 dan tindakan lainnya.

"Klaim ketidakbergunaan vaksin diulangi dalam bahasa Italia, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Rusia," demikian temuan studi tersebut.

Pada Kamis (21/10), Rusia melaporkan 1.036 kematian terkait virus corona dalam 24 jam terakhir serta 36.339 infeksi baru, keduanya rekor tertinggi harian.

Jika kita ingat, pada bulan-bulan awal pandemi virus corona, para pejabat Rusia tampaknya senang menunjukkan angka kematian Covid-19 yang relatif rendah di negara itu, dan menutup-nutupi angka sebenarnya. Lalu Rusia senang menyoroti bagaimana Barat merespon pandemi dengan kurang tanggap.

Rusia juga mengembangkan vaksin virus corona pertama dengan begitu cepatnya, dan menyetujuinya tanpa melakukan uji coba Fase 3. Penyerapannya sendiri sangat lambat. Banyak orang Rusia mengutip ketidakpercayaan terhadap pihak berwenang dan ketakutan akan produk medis yang baru itu.

Hanya sekitar 48 juta dari 144 juta orang Rusia yang divaksinasi penuh pada pertengahan Oktober, dengan 51 juta telah menerima satu suntikan, tingkat inokulasi yang jauh lebih rendah daripada di negara-negara Eropa Barat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya