Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rusia Blokir Penjualan 61 Jenis Smartphone Samsung

JUMAT, 22 OKTOBER 2021 | 06:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pengadilan Arbitrase Moskow melarang Samsung Electronics Korea dan anak perusahaannya di Rusia untuk mengimpor dan menjual 61 model smartphone Samsung, termasuk Samsung Galaxy Z Flip, di wilayah Federasi Rusia.

Larangan itu diprakarsai oleh perusahaan Swiss, Squin SA, yang menentang penggunaan layanan pembayaran Samsung Pay di Rusia.

Menurut manajemen perusahaan, layanan tersebut melanggar hak atas penemuan Sistem Pembayaran Elektronik, yang dilindungi oleh Rusia, seperti yang dilaporkan RIA News, Kamis (21/10).
Total, ada 61 smartphone yang masuk dalam daftar perangkat yang dilarang dijual, kebanyakan keluaran tahun 2017, seperti Samsung Galaxy J5 dan Samsung Galaxy Z Flip.

Total, ada 61 smartphone yang masuk dalam daftar perangkat yang dilarang dijual, kebanyakan keluaran tahun 2017, seperti Samsung Galaxy J5 dan Samsung Galaxy Z Flip.

Pada bulan Juli, Pengadilan Arbitrase Moskow memenuhi klaim perusahaan Sqwin SA kepada LLC Samsung Electronics Rus Company dan Samsung Electronics Co. Ltd atas penggunaan penemuan berdasarkan paten No. 2686003 tanpa persetujuan dari pemegang hak cipta.

"Pengadilan sebenarnya melarang pengoperasian layanan pembayaran Samsung Pay di Rusia, serta impor perangkat dengan dukungannya ke negara itu," isi pernyataan pengadilan.

Saat itu, keputusan pengadilan tidak memasukkan daftar model tertentu yang dilarang untuk diimpor dan dijual. Namun, pada Agustus, penggugat mengajukan mosi yang menunjukkan bahwa pengadilan belum sepenuhnya mempertimbangkan klaim yang diubah, sehingga menambahkan model Galaxy Z Fold3 5G dan Galaxy Z Flip3 5G dalam daftar yang dilarang.

Analis terkemuka di Mobile Research Group, Eldar Murtazin, juga menghadapi larangan Google Pay dan Apple Pay, karena mereka menggunakan teknologi yang mirip dengan Samsung Pay.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya