Berita

Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, menerima penghargaan ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar/Ist

Nusantara

Mampu Atasi Emisi dan Polusi, Kota Surabaya Raih Penghargaan Udara Terbersih se-Asia Tenggara

JUMAT, 22 OKTOBER 2021 | 06:07 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kota Surabaya kini diakui sebagai kota yang memiliki udara terbersih se-Asia Tenggara. Hal ini dipastikan usai meraih penghargaan ASEAN Environtmentally Sustainable City (ESC) kategori Udara Terbersih Kota Besar.

Penghargaan yang pertama diraih sepanjang sejarah itu diterima langsung oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam acara yang bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta, Kamis (21/10).

Seusai menerima penghargaan itu, Walikota Eri menjelaskan beberapa kategori dalam penghargaan ini. Yaitu clean air, clean land, dan clean water.

Adapun Kota Surabaya mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air (udara bersih) di antara kota-kota di ASEAN.

“Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi, polusi, dan itulah yang kita lakukan di Surabaya, sehingga kita mendapatkan penghargaan ini,” kata Eri dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim (21/10).

Menurutnya, penghargaan udara terbersih di tingkat ASEAN ini baru pertama diraih Kota Surabaya.

“Baru tahun 2021 ini kita dapat penghargaan ini,” katanya.

Eri kemudian menjelaskan cara Surabaya dalam mengatasi emisi dan polusi udara. Salah satunya dengan memperbanyak ruang terbuka hijau (RTH).  Selain itu, pemkot juga selalu membuat inovasi yang terbaik demi masyarakat dan Kota Surabaya, baik dari sisi airnya, tanah, dan udaranya.

“Itu kita kembangkan secara terus menerus,” tegasnya.

Eri mencontohkan sejumlah mangrove yang tersebar di beberapa titik di Kota Surabaya.

Mangrove itu terus dikembangkan menjadi tempat wisata, sehingga itu dapat mengurangi polusi dan dapat mengangkat fungsi tanah menjadi lebih bagus, fungsi air menjadi lebih bagus dan melakukan beberapa treatment kepada airnya.

“Itu yang terus kita lakukan dan itu insyaAllah yang menjadi salah satu penilainnya,” ujarnya.

Meski begitu, Eri menegaskan bahwa sebenarnya tujuan utama semua upaya yang dilakukan Pemkot Surbaya bukanlah untuk mendapat penghargaan.

Tapi yang paling diinginkan adalah semua yang dilakukannya memberikan dampak untuk kesehatan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat Kota Surabaya.

“Sekali lagi tujuan utama bukan penghargaan, tetapi kita selalu ingin menjadikan yang terbaik untuk kebaikan masyarakat Kota Surabaya. Apakah itu dari air, tanah, udara, dan itu kita kembangkan terus menerus,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya