Berita

Areal Tambang 1 milik PT Musi Prima Coal, Muara Enim. Diduga lokasi terjadinya kecelakaan tambang yang menewaskan Nurul Hidayat/ RMOLSumsel

Nusantara

Kasus Fatalilty Berulang di Wilayah Tambang Sumsel, Mana Pengawasan Dirjen Minerba?

KAMIS, 21 OKTOBER 2021 | 19:03 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Kecelakaan kerja yang berujung kematian (fatality), kerap terjadi di wilayah tambang Sumatera Selatan. Peristiwa tewasnya pekerja tambang di wilayah IUP PT Era Energi Mandiri (PT EEM) Lahat  Selasa (19/10) lalu menambah panjang daftar kasus fatality.

Mengutip Kantor Berita RMOLSumsel, sepanjang tahun 2020 hingga 2021 setidaknya telah terjadi berulang kali kecelakaan kerja fatal yang merenggut nyawa. Mulai dari peristiwa di wilayah tambang Bangko Barat, Muara Enim pada Februari 2020 lalu. Ketika itu seorang pekerja bernama Hartono tewas akibat tergilas belt conveyor di wilayah IUP PT Bukit Asam (PT BA).

Ironi. Hanya berselang dua pekan kemudian, PT BA malah menerima penghargaan sebagai Perusahaan Pembina Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) terbaik.

Kecelakaan kerja  yang melibatkan PT BA kembali terjadi di awal Oktober 2020. Ketika tanggul Tambang Air Laya Barat PT BA pada galian PT Pama Persada Nusantara (PT PAMA) yang berlokasi di Tanjung Enim, jebol.

Empat pekerja PT PAMA menjadi korban. Naas, seorang diantaranya, yakni operator alat berat PC 400 bernama Federik Hansen Sagala tertimbun bersama alat kerjanya. Jasadnya  baru ditemukan dua bulan kemudian (Desember 2020) oleh tim penyelamat. Posisinya masih berada di dalam kabin alat berat itu.   

Pada Oktober 2020 juga terjadi kasus fatality dimana seorang pekerja PT Bina Sarana Sukses (PT BSS) bernama Kusdi, tewas tersambar petir di wilayah Disposal Timur IUP PT Prima Mulia Sarana Sejahtera (PT PMSS). Saat hujan deras disertai petir, korban Kusdi memilih berteduh di Pos Dumpman di areal terbuka yang tak memiliki pengamanan.

Rekan kerjanya, sempat melarikan Kusdi ke Puskesmas terdekat di Kecamatan Merapi Barat. Namun nyawa Kusdi tak tertolong. Ia mengalami luka bakar parah di bagian dadanya.

Sebelum kasus fatality di areal PT EEM baru-baru ini, pada Agustus 2021 lalu Nurul Hidayat, mandor dari PT Nusa Indo Abadi (PT NIA), subkontraktor dari PT Lematang Coal Lestari (PT LCL) pemegang IUJP di wilayah IUP PT Musi Prima Coal (PT MPC) diketahui tewas terlindas truk saat tengah bertugas.

Terlepas dari deretan kasus fatality tersebut, pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melalui Direktur Teknik dan Lingkungan Dirjen Minerba, Lana Saria, pada pekan pertama Oktober 2021 kemarin turun ke Palembang.

Selaku Direktur Teknik dan Lingkungan Dirjen Minerba, Lana Saria punya tanggung jawab atas segala aktivitas pertambangan mineral dan batubara, utamanya mengenai aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

Kehadiran Lana di Bumi Sriwijaya itu salah satunya terkait kecelakaan dan pelanggaran tambang yang dilakukan oleh PT Musi Prima Coal (PT MPC), yang memiliki IUP di kawasan Kabupaten Muara Enim.

Kepada Kantor Berita RMOLSumsel, Lana Saria tak banyak bicara saat itu. Namun dia menegaskan, bahwa Dirjen Minerba tengah memproses kasus serta sanksi yang diberikan kepada PT MPC.

Banyaknya kecelakaan maupun pelanggaran dalam aktivitas pertambangan di Sumsel ini, disinyalir akibat minimnya pengawasan dari Dirjen Minerba, termasuk Direktorat Teknik dan Lingkungan yang dipimpin Lana Saria.

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas ESDM Sumsel Hendriansyah, yang menyebut bahwa semua tanggung jawab dan kewenangan dalam pengawasan aktvitas pertambangan telah diambil oleh pusat (Dirjen Minerba Kementerian ESDM) sejak berlakukan UU No.3 Tahun 2020 tentang Minerba.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya