Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Musim Liburan Segera Tiba, AS Bersiap Memvaksinasi Jutaan Anak Usia 5-11 Tahun

KAMIS, 21 OKTOBER 2021 | 07:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Menjelang datangnya musim liburan, Pemerintah AS telah menguraikan rencana mereka untuk memvaksinasi jutaan anak berusia 5 hingga 11 tahun, segera setelah suntikan Covid diizinkan untuk kelompok usia tersebut.

Berbeda dengan pusat vaksinasi massal yang digunakan dalam peluncuran vaksin Covid-19 awal, Gedung Putih mengatakan sedang bekerja untuk mendirikan klinik di lebih dari 100 sistem rumah sakit anak-anak di seluruh negeri serta kantor dokter, apotek, dan kemungkinan sekolah.

"Jika vaksin Pfizer dan BioNTech SE memenangkan otorisasi yang lebih luas dari Food and Drug Administration AS, rencana tersebut bertujuan untuk memastikan distribusi yang cepat dan merata," kata Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/10).

Pejabat FDA sendiri saat ini sedang sedang meninjau aplikasi Pfizer/BioNTech yang telah meminta otorisasi vaksin 2 dosis untuk anak-anak, dan panel penasihat dijadwalkan untuk mempertimbangkan pada 26 Oktober.

“Jika FDA dan CDC mengesahkan vaksin, kami akan siap untuk mendapatkan suntikan senjata,” kata koordinator respons Covid Gedung Putih Jeff Zients kepada wartawan. Ia menambahkan bahwa pemerintah telah menetapkan 15 juta dosis untuk dikirim secara nasional, dan jutaan lainnya akan keluar di minggu-minggu berikutnya.

 Zients mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan Pfizer untuk memodifikasi kemasan dosis pediatrik agar lebih mudah diberikan kepada anak-anak, termasuk menyediakan jarum yang lebih kecil.

Direktur CDC,  Rochelle Walensky mengatakan kepada wartawan bahwa badan tersebut akan terus merekomendasikan pemakaian masker di sekolah-sekolah bahkan ketika nantinya vaksin diluncurkan untuk anak-anak.

Walensky mengatakan rata-rata tujuh hari kasus CCovid-19 di Amerika Serikat turun sekitar 16 persen menjadi sekitar 75.500 kasus per hari. Rata-rata tujuh hari untuk rawat inap juga turun sekitar 11 persnlen menjadi sekitar 6.000 per hari, dan rata-rata tujuh hari untuk kematian harian turun sekitar 3 persen menjadi 1.200.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya