Berita

Konferensi pers yang menyuarakan penentangan terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing di Athena, Yunani , 19 Oktober 2021/Net

Dunia

Di Athena, Aktivis HAM Desak Pemerintah dan Atlet Seluruh Dunia Boikot Olimpiade Beijing 2022

SELASA, 19 OKTOBER 2021 | 16:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aktivis hak asasi manusia kembali mendesak pemerintah dan atlet di seluruh dunia untuk memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di China. Menurut para aktivis, dengan ikut berpartisipasi dalam olimpiade tersebut berarti dunia telah terlibat dalam apa yang mereka sebut 'genosida' oleh Beijing.

Perlakuan China terhadap minoritas telah mendapat sorotan yang meningkat menjelang pertandingan, yang dijadwalkan pada 4-20 Februari tahun depan.

“Obor Olimpiade seharusnya mewakili perdamaian dan harapan, tetapi bagi orang-orang kami yang hidup di bawah Partai Komunis China yang brutal, ini mewakili keterlibatan global dalam penindasan ekstrem China,” kata Zumretay Arkin, Manajer Program dan Advokasi Kongres Uighur Sedunia, sebuah organisasi payung hukum yang bekerja untuk hak-hak warga Uighur, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/10).


Arkin, yang merupakan keturunan Uighur-Kanada mengatakan lebih dari 40 anggota keluarganya telah hilang atau dikebumikan di kamp-kamp.

“Kami berada di Athena untuk memberi tahu masyarakat internasional bahwa Olimpiade sedang diserahkan ke negara yang secara aktif melakukan genosida,” katanya dalam konferensi pers di Athena.

Sebelumnya pada Senin, tiga aktivis membentangkan spanduk bertuliskan 'No Genocide Games' dan bendera Tibet di Ancient Olympia, sementara sehari sebelumnya ada juga protes di Acropolis, Athena.

Dalam aksi tersebut, sejumlah aktivis ditahan aparat.

Pihak berwenang China telah dituduh memfasilitasi kerja paksa dengan menahan sekitar satu juta warga Uighur dan anggota minoritas Muslim lainnya di kamp-kamp sejak 2016. China sendiri sudah membantah dengan mengatakan bahwa mereka mendirikan sekolah kejuruan yang ditujukan untuk memerangi ekstremisme.

Kelompok hak asasi dan anggota parlemen AS sendiri telah meminta Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk menunda Olimpiade dan memindahkan acara tersebut kecuali China mengakhiri apa yang dianggap Amerika Serikat sebagai genosida yang sedang berlangsung terhadap Uighur dan Muslim lainnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya