Berita

Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa saat menjadi narasumber dalam acara On Air 104,8 FM Radio Suara Kota Wali, bertajuk "Media Penyiaran di Era Disrupsi" pada Senin sore, 18 Oktober/RMOL

Nusantara

Jawab Tantangan Era Post Truth, JMSI Berupaya Hadirkan Perusahaan Media Profesional

SENIN, 18 OKTOBER 2021 | 23:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tsunami informasi yang terjadi di era kekinian terbilang paradoks. Pasalnya, semakin banyak informasi yang dihadirkan, semakin orang sangsi dengan informasi tersebut. Fenomena ini yang belakangan disebut dengan post truth.

Saat menjadi narasumber dalam acara On Air 104,8 FM Radio Suara Kota Wali, bertajuk "Media Penyiaran di Era Disrupsi" pada Senin sore (18/10), Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa menjelaskan bahwa post truth terjadi lantaran keyakinan yang dimiliki individu mendahului kebenaran yang datang.

"Misalnya, banyak hal-hal yang kita ketahui lebih dulu dan dianggap sebagai sebuah kebenaran, ketika kejelasan lebih lanjut datang, terlepas dari benar atau keliru, kadang-kadang orang akan tiba pada kesimpulan, "ah enggak, yang benar tuh begini"," urainya.

Menurut CEO RMOL Network ini, di dalam dunia media, platform digital yang sudah berkembang luas seharusnya bisa membantu. Apalagi di era pandemi Covid-19, semua masyarakat dipaksa untuk mendigitalisasi diri. Mulai dari rapat, sekolah, hingga jumpa pers pemerintah menggunakan piranti yang berkaitan dengan digital.

Namun karena itu pula Teguh memandang media memiliki tantangan tersendiri, khususnya dalam menghadirkan informasi yang akurat. Sebab, semakin banyak informasi yang muncul justru acapkali membuat masyarakat ragu dan bingung.

Sejak 15 tahun terakhir, dirinya melihat media sudah mengalami fase ini. Banyak orang ingin memproduksi informasi tetapi memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan atau skill.

"Sehingga akhirnya kita dengarlah apa yang namanya kabar bohong, hoax, dan segala macamnya itu," sambung dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Demi menjawab tantangan tersebut, sambung Teguh, sejumlah perusahaan media mendirikan gerakan bernama Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI). Tujuan JMSI yang didirikan pada Februari 2020 adalah menjadi wadah konsolidasi perusahaan-perusahaan media siber atau online yang tersebar di seluruh Indonesia untuk sama-sama membangun diri.

"Pertama, menjadi perusahaan yang profesional, artinya perusahaan media yang memang memproduksi informasi. Kedua, informasi yang dia produksi itu adalah informasi yang dikerjakan sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik untuk kepentingan (rakyat) banyak," tegasnya.

"Inilah pekerjaan JMSI," demikian Teguh Santosa didampingi Ketua Panitia Rakernas I JMSI, Jayanto Arus Adi.

Jelang penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I JMSI yang akan digelar tanggal 10 sampai 12 November di Semarang, Teguh Santosa sowan ke Walikota Semarang Hendrar Prihadi di Balai Kota pada hari ini.

Setelah bertemu Hendrar, Teguh menyempatkan diri berkunjung ke Demak, sebuah daerah yang sudah lama ingin dikunjungi.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Perketat Skrining, Hanya Calhaj Sehat Berangkat ke Tanah Suci

Sabtu, 20 April 2024 | 19:26

Gerindra Masih Kaji Figur Internal untuk Pilkada Pesawaran

Sabtu, 20 April 2024 | 18:52

Punya Catatan Buruk, Pengamat: Suharto Tak Layak Jadi Wakil Ketua MA

Sabtu, 20 April 2024 | 18:24

Jelang Putusan PHPU Pilpres 2024, Refly Harun Yakin Hakim MK Sedang Diintervensi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:35

Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:31

Panglima TNI dan Kapolri Siap Amankan WWF ke 10 di Bali

Sabtu, 20 April 2024 | 17:18

Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03

Sabtu, 20 April 2024 | 16:53

Jelang Putusan MK, Tim Hukum Paslon 01 dan 03 Gelar Diskusi Publik

Sabtu, 20 April 2024 | 16:14

Keliru Berantas Judi Online, Pemerintah Hanya Tutup Situsnya tapi Pelaku Dibiarkan Berkeliaran

Sabtu, 20 April 2024 | 15:51

Selengkapnya