Berita

Novica Toncev, menteri Serbia yang bertanggung jawab atas kota-kota terbelakang/Net

Dunia

Ratusan Warga Serbia Desak Kejaksaan Seret Dua Menteri yang Terkait dengan Laporan Pandora Papers

SENIN, 18 OKTOBER 2021 | 15:23 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ratusan warga melakukan aksi protes di depan gedung Kantor Kejaksaan Serbia sepanjang akhir pekan kemarin. Mereka menggelar apa yang disebutnya sebagai protes 'Melawan Kejahatan Negara' terkait skandal Pandora Papres yang ikut menyeret dua nama pejabat tinggi negara itu.

Aleksandar Jovanovic Cuta, salah satu aktivis yang terlihat di antara ratusan pengunjuk rasa, menuding bahwa Jaksa Zagorka Dolovac telah mengabaikan kejahatan yang dilakukan para pejabat, mengaju pada pengungkapan dari laporan Pandora Papers.

Dolovac seharusnya menyeret Menteri Keuangan Sinisa Mali dan Menteri Pembangunan Novica Toncev atas kekayaan mereka yang didapat dengan cara yang salah, menurut Cuta.

Para pemrotes menyerukan spanduk bertuliskan 'Hak untuk keadilan'. Mereka kecewa karena Para pemimpin Serbia, termasuk Presiden Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Ana Brnabic, serfta jajaran Kejaksaan  nampak tidak terpengaruh atas laporan Pandora Papers

Protes itu diorganisir oleh gerakan Let's Not Drown Belgrade dan Partai Bersama untuk Serbia.

Sinisa Mali, Meneri Keuangan Serbia, memiliki 24 apartemen mewah di Pantai Bulgaria  melalui dua perusahaan lepas pantai dari British Virgin Islands pada 2012 dan 2013. Namun, ia menolak mengakuinya.

Sedangkan Novica Toncev, menteri Serbia yang bertanggung jawab atas kota-kota terbelakang, diam-diam mendirikan sebuah perusahaan lepas pantai di Kepulauan Virgin Inggris pada 2010, tanpa melaporkannya ke Badan Anti-Korupsi, seperti dilaporkan BIRN, Minggu (17/10).

Jaringan Pelaporan Kejahatan dan Korupsi, KRIK, telah mengutip dokumen dari Pandora's Papers, bahwa Toncev membuka sebuah perusahaan bernama "Layanan untuk Energi yang Efisien" di surga pajak lepas pantai, di mana perusahaan dapat didirikan tanpa diketahui pemiliknya.  

Sama seperti Mali, Toncev, wakil presiden Partai Sosialis yang memerintah bersama Serbia, SPS, membantah kabar itu dan mengatakan  dia  tidak terhubung dengan perusahaan lepas pantai mana pun dan tanda tangannya mungkin dipalsukan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Yakin Gugatan PDIP di PTUN Tak Diterima, Otto Hasibuan: Game is Over!

Kamis, 25 April 2024 | 19:55

Rombongan PKS Tiba di Markas PKB, Koalisi Berlanjut?

Kamis, 25 April 2024 | 19:34

Prabowo Gembira Nasdem Mau Kerja Sama

Kamis, 25 April 2024 | 19:18

Ampera Indonesia Desak KPK Usut Dugaan Keterlibatan Boyamin Saiman dalam Kasus Bupati Banjarnegara

Kamis, 25 April 2024 | 19:12

Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Ingin Zulhas Lanjutkan Pimpin PAN

Kamis, 25 April 2024 | 18:58

PT MMI Pastikan Sistem Manajemen K3 Pelindo Tower Aman

Kamis, 25 April 2024 | 18:57

TKN Tak Akan Ambil Langkah Hukum Pihak-pihak yang Adu Domba Prabowo dengan Jokowi

Kamis, 25 April 2024 | 18:48

Iwan Sumule: Tuduhan Pemilu Curang Tampak Hanya Pentas Demokrasi Komika

Kamis, 25 April 2024 | 18:35

Beda Pilihan Politik Tak Putuskan Persahabatan Prabowo dan Surya Paloh

Kamis, 25 April 2024 | 18:31

Airlangga Ditunjuk Ketua Percepatan Keanggotaan Indonesia di OECD

Kamis, 25 April 2024 | 18:24

Selengkapnya