Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Anggaran Kemiskinan di Papua Baru Terealisasi 33,52 Persen

MINGGU, 17 OKTOBER 2021 | 04:52 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sebagai salah satu wilayah yang masuk prioritas pengentasan kemiskinan ekstrem hingga akhir tahun 2021, Papua masih belum maksimal merealisasikan program.

Pasalnya, Kementerian Keuangan mencatat realisasi anggaran pengentasan kemiskinan di Papua masih di bawah 40 persen hingga triwulan III 2021.

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyebutkan, besaran anggaran yang baru terealisasi untuk Papua sebesar Rp 225,05 miliar atau sebesar 33,52 persen dari alokasi yang dianggarkan pada 2021 ini senilai Rp 671,25 miliar.

"Papua masuk ke dalam salah satu provinsi yang akan difokuskan pengentasan kemiskinannya di akhir tahun 2021 ini," ujar Suahasil dalam diskusi virtual pada Sabtu (16/10).

Suahasil menyebutkan, sumber anggaran yang digunakan untuk pengentasan kemiskinan di Papua berasal dari belanja kementerian/lembaga sebesar Rp 256,71 miliar dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sejumlah Rp 414,54 miliar.

DI samping itu, Suahasil juga menjelaskan jumlah kemiskinan di Indonesia, dengan definisi orang yang hidup di bawah garis kemiskinan, mencapai 27 juta orang.

Dari 25 juta tersebut, dia mengatakan bahwa ada sekitar 4 juta yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Maka dari itu, untuk mengimplementasikan perintah Presiden Joko Widodo agar kemiskinan ekstrem di masing-masing 5 kabupaten/kota dari 7 provinsi prioritas bisa selesai akhir tahun ini, maka pihaknya mendorong realisasi sejumlah program khusus.

"Di total kabupaten prioritasnya ada 35 di wilayah-wilayah tersebut. Kira-kira terdapat dua juta orang yang berada di garis kemiskinan ekstrem," tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya