Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Peneliti: Setelah Covid, Dunia akan Diserang Pandemi Flu Parah

RABU, 13 OKTOBER 2021 | 07:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Banyak negara yang sudah mulai bersiap kembali ke kehidupan normal di tengah situasi pandemi yang belum benar-benar mereda. Hal itu ditandai dengan pelonggaran sejumlah pembatasan Covid-19 seiring dengan peningkatan vaksinasi.

Namun, sementara dunia berusaha kembali ke kehidupan pra-pandemi, sebuah studi baru yang dilakukan para peneliti dari Universitas Columbia di AS, memperingatkan bahwa segera setelah wabah Covid-19 berakhir,  flu akan kembali lagi.

Dalam laporannya, para peneliti menyatakan bahwa langkah-langkah keamanan pencegahan Covid-19 – seperti masker wajah dan jarak sosial di ruang publik – telah membantu melindungi masyarakat dari flu, yang berarti bahwa kekebalan flu dunia secara keseluruhan telah berkurang sejak aturan itu diterapkan.

Selama sepuluh minggu pertama langkah-langkah keamanan Covid-19, tingkat infeksi influenza menurun hingga 60 persen. Para peneliti percaya bahwa begitu aturan itu dicabut, jauh lebih banyak orang akan terinfeksi daripada sebelumnya.

“Dalam jangka pendek, langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus corona kemungkinan akan terus menekan jumlah infeksi influenza, tetapi setelah langkah-langkah ini diterapkan kembali, dengan kerentanan kekebalan populasi yang lebih besar terhadap influenza dapat menyebabkan wabah besar,” kata penulis studi, Sen Pei, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/10).

“Tahun ini, lebih penting dari sebelumnya untuk mendapatkan suntikan flu Anda. Sementara kita benar-benar fokus untuk melindungi diri kita dari Covid-19, kita tidak boleh melupakan flu, yang bisa berakibat fatal," tambah Pei.

Para ilmuwan memproyeksikan penularan influenza pada skala nasional di seluruh AS selama lima tahun ke depan. Model tersebut menggunakan data dari situs web FluView Centers for Disease Control and Prevention (CDC) negara tersebut.

Menurut proyeksi mereka, wabah influenza skala besar kemungkinan akan terjadi segera setelah langkah-langkah kesehatan masyarakat dilonggarkan.

Di musim-musim berikutnya, wabah juga diperkirakan akan meningkat, secara bertahap kembali ke tingkat pra-pandemi, menurut penelitian tersebut.

Selama sepuluh tahun terakhir, kematian influenza AS berkisar antara 12.000 pada 2011-2012 hingga 61.000 pada 2017-2018.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya