Berita

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam/Net

Dunia

Hong Kong Longgarkan Pembatasan, tapi Tetap Berlakukan Aturan Wajib Karantina 21 Hari

SELASA, 12 OKTOBER 2021 | 14:23 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hong Kong akan melonggarkan aturan jarak sosial Covid-19, meski tetap memberlakukan kebijakan karantina 21 hari yang memicu kontroversi.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam pada Selasa (12/10) mengatakan, otoritas akan melonggarkan pembatasan untuk gym dan pusat kebugaran.

"Kami telah meninjau kebijakan kami secara teratur, seperti mengizinkan maraton dan konser berlangsung dengan jumlah peserta yang lebih sedikit," tambahnya, seperti dikutip South China Morning Post.

Meski begitu, karantina 21 hari bagi orang-orang yang kembali dari sebagian besar negara akan terus dilanjutkan. Sayangnya, kebijakan yang disebut strategi "Zero Covid" itu dikritik banyak kalangan, khususnya pengusaha.

Pekan lalu, presiden Kamar Dagang Amerika di Hong Kong Tara Joseph mengatakan pemerintah kota tidak mendengarkan kekhawatiran komunitas bisnis tentang strategi "Zero Covid" dengan alasan hal itu dapat merusak masa depannya sebagai pusat keuangan global.

"Kami berada pada titik di mana kami merasa seperti sedang berbicara dengan tembok. Hong Kong sebagai pintu gerbang antara Timur dan Barat terlihat diremehkan. Kita harus bertanya apakah itu ada di radar lagi," jelasnya.

Tetapi Lam menekankan, Hong Kong memerlukan kebijakan tersebut untuk membuka kembali perbatasannya dengan China daratan.

"Tidak ada yang tidak setuju dengan saya tentang strategi itu, mereka tahu bahwa membuka kembali perbatasan juga Hong Kong Longgarkan Pembatasan, tapi Tetap Berlakukan Aturan Wajib Karantina 21 Haripenting," ujarnya.

Lam mengatakan, perlu bagi Hong Kong untuk mempertahankan aturan karantina yang ketat. Dengan karantina yang ketat pun, otoritas kesehatan telah mengidentifikasi tujuh kasus impor pada Senin (11/10).

"Kalau tidak dikarantina, kasus-kasus itu akan masuk ke masyarakat dan berinteraksi dengan banyak orang. Sebelumnya, karena satu kasus di bandara, kami harus mengirim 400 orang ke fasilitas karantina Penny's Bay, termasuk 100 kontak dekat," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya