Presiden Joko Widodo/Repro
Keseriusan mengolah tambang minerba secara mandiri diseriusi pemerintah dengan menggenjot pembangunan smelter di beberapa wilayah di Indonesia.
Salah satu smelter yang akan dibangun ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, yaitu smelter PT Freepport Indonesia.
"Ini adalah sebuah kebijakan strategis terkait dengan industri tambang tembaga setelah kita menguasai 51 persen saham Freeport, ujar Jokowi dalam acara Groundbreaking Pembangunan Smelter PT Freeport Indonesia, di KEK Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10).
Jokowi menerangkan, cadangan tembaga yang dimiliki Indonesia sangat besar, karena masuk dalam kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Hanya saja, banyak barang mentah minerba ini yang diekspor ke negara lain, karena tidak memiliki infrastruktur hilirisasi.
"Jadi jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki konsentrat, smelternya, hilirisasinya ada di negara lain. Seperti tadi disampaikan Pak Menteri (ESDM), ada di Spanyol, ada di Jepang. Nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka," katanya.
Maka dari itu, Jokowi berharap smelter Freeport bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dengan sebaik-baiknya, agar tercipta kemakmuran masyarakat dengan menciptakan nilai tambah yang tinggi bagi ekonomi domestik.
"Tadi kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line, ini terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," umbar Jokowi.
"Dengan membangun smelter di dalam negeri, maka ini akan memperkuat hilirisasi industri. Saya akan perintah satu per satu perusahaan apa pun, swasta maupun BUMN yang berkaitan dengan tambang minerba untuk masuk ke hilirisasi," tandasnya.