Berita

Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri/Ist

Politik

Salim Segaf: Ulama Terdepan Mempertahankan Pancasila dari Paham Komunisme

SABTU, 09 OKTOBER 2021 | 13:23 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Peran ulama Tanah Air amat besar dalam membidani lahirnya Pancasila. Tidak hanya melahirkan, para ulama juga ikut berjuang mempertahankan Pancasila melawan penjajah kolonial.

“Para ulama kita tidak hanya membidani lahirnya Pancasila. Sejarah telah mencatat bahwa para ulama berada pada garda terdepan saat mempertahankan Pancasila,” kata Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri dalam webinar bertajuk 'Peran Ulama Dalam Membela dan Mempertahankan Pancasila', Jumat malam (8/10).

Peran ulama dalam melahirkan dan menjaga ideologi Pancasila amat besar. Oleh karenanya, pandangan bahwa umat Islam tidak setuju dengan Pancasila sangat keliru.

Ia lantas menguraikan sejarah panjang perjuangan ulama. Adalah Hadharatus Syaikh KH Hasyim Asy’ari yang mengeluarkan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945. Fatwa resolusi jhad berhasil membangkitkan semangat para pemuda di seluruh Indonesia, hingga terjadi peristiwa 10 November di Surabaya.

“Perjuangan para santri dalam mempertahankan NKRI dan Pancasila ini akhirnya dicatat sebagai Hari Pahlawan,” urai Salim.

Tak hanya membela ideologi Pancasila, para ulama Indonesia juga berada di garda terdepan dalam melawan paham komunisme yang sempat tumbuh subur di Tanah Air.

“Para ulama berada di garis terdepan saat ada upaya kudeta yang dilakukan oleh PKI. Mereka tampil terdepan melawan upaya penggantian Pancasila menjadi komunisme di berbagai pesantren di Jawa, mulai dari Pesantren Gontor, Pesantren Takeran, sampai dengan Pesantren Tegal Rejo,” lanjutnya.

Ditambahkan pengasuh pondok pesantren Darul Rahman, KH Syukron Makmun, peran ulama dalam mengusir kolonial dari Nusantara sudah dimulai ratusan tahun sebelum ada gerakan nasional.

"Lihat Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Imam Bonjol sudah berjuang lebih dulu agar Nusantara tidak dibawah kekuasaan kolonial," tandas KH Syukron.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya