Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Net

Politik

Sebelum Memuji, Profesor Asal Singapura Disarankan Lihat 66 Janji Politik Jokowi yang Belum Ditunaikan

JUMAT, 08 OKTOBER 2021 | 13:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Pujian Profesor dari National University of Singapore, Kishore Mahbubani kepada Presiden Joko Widodo dianggap tidak tepat. Sebab, belum melihat secara detail 66 janji politik Jokowi yang tidak ditunaikan sejak memenangkan pemilihan presiden (Pilpres) 2014 hingga akan berakhir periode keduanya.

Begitu yang disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Profesor luar negeri tersebut yang menganggap bahwa Presiden Jokowi berbeda dengan pemimpin penipu.

Pandangan Muslim Arbi, pendapat Kishore yang memuji Jokowi tidak akan terjadi kalau dia tinggal di Indonesia dan menanyakan betapa banyak janji Jokowi yang tidak ditepaati.

"Dia tanya soal bagaimana dengan 66 janji-janji politik yang tidak ditunaikan sejak Pilpres 2014 sampai dengan Pilpres 2019 hingga jelang 2 tahun kepemimpinan Jokowi, tentunya dia tidak akan bikin tulisan memuji-muji Jokowi," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/10).

Karena kata Muslim, seorang presiden yang tidak menunaikan janji-janji politiknya saat Pilpres, seharusnya malu dan pasti mengundurkan diri.

"Tahun 2010 di Jepang, Perdana Menteri Yukio Hatoyama mengundurkan diri karena gagal memenuhi janji kampanye. Nah, Jokowi juga harus meniru Yukio Hatoyama. Mundur karena gagal tunaikan janji-janji kampanye sejak 2014," kata Muslim.

Sehingga kata Muslim, pujian Profesor dari Singapura tersebut dianggap tidak tepat dan tidak beralasan.

"Karena janji-janji kampanye yang bohong itu, TPUA (Tim Pengacara Ulama dan Aktifis) dipimpin Eggie Sujana Mastal dkk menggugat ke PN Jakarta Pusat atas Kebohongan Jokowi agar mengundurkan diri. Ini bukti pujian Profesor Singapura itu tidak tepat," pungkas Muslim.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

25 Kader Beringin Disiapkan Maju Pilkada Jatim

Jumat, 19 April 2024 | 04:02

Calon Jemaah Haji Aceh Mulai Berangkat 29 Mei 2024

Jumat, 19 April 2024 | 03:23

3 Kader Ini Disiapkan PKS di Pilgub Lampung

Jumat, 19 April 2024 | 03:17

Pakaian Adat jadi Seragam Sekolah Jangan Bebani Orangtua Siswa

Jumat, 19 April 2024 | 03:15

Baznas-TNI Terjunkan Bantuan untuk Palestina Lewat Udara

Jumat, 19 April 2024 | 02:53

Sebelum Pensiun Agustus, Prasetyo Bakar Semangat ASN Setwan DPRD

Jumat, 19 April 2024 | 02:10

Berusia Uzur, PKS Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta

Jumat, 19 April 2024 | 02:00

Proyek Tanggul Pantai Dikebut, Fokus di Muara Angke dan Kali Blencong

Jumat, 19 April 2024 | 01:33

PKB Jagokan Irmawan dan Ruslan di Pilgub Aceh

Jumat, 19 April 2024 | 01:31

Heru Pamer IPM Jakarta Tertinggi di Indonesia

Jumat, 19 April 2024 | 01:09

Selengkapnya