Berita

Demonstrasi yang dilakukan komunitas Bogor.is.me untuk menolak komersialisasi Kebun Raya Bogor/Ist

Nusantara

Tolak Komersialisasi, Kebun Raya Dikepung Demonstrasi

KAMIS, 07 OKTOBER 2021 | 21:00 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Program wisata Glow atau pengenalan tanaman melalui atraksi cahaya yang ditawarkan pengelola Kebun Raya Bogor menuai kontroversi lantaran dianggap komersialisasi. Kegiatan yang rencananya dilakukan pada malam hari tersebut, dianggap berpotensi mengganggu kelangsungan hidup sejumlah biota malam.

Menanggapi kabar ini, kelompok warga yang tergabung di Bogor.is.me menggelar aksi protes dengan membentangkan spanduk bertuliskan "SAVEKEBUNRAYA" di jalan Juanda yang berdampingan dengan sisi Barat Kebun Raya Bogor, Kamis (7/10).

Aksi yang berlangsung singkat tersebut berjalan aman dan tertib serta relatif tidak berdampak ke lalu lintas yang menjadi jalanan protokol kota Bogor tersebut.


Dengan pembentangan kertas karton yang dipegang satu satu oleh sekitaran 20 orang demonstran ini membuat beberapa pejalan kaki maupun pengguna jalan lainnya seputar Kebun Raya melihat sejenak untuk hanya sekedar melihat.

"Ini unik juga sih ada aksi soal penolakan tentang komersialisasi di area dalam Kebun Raya, aksinya tidak membuat kemacetan dan sangat berlangsung tertib. Ya meski singkat aksinya demonya semoga bisa dilihat oleh pemangku kepentingan yang ada di Kebun Raya," ujar Fadlan warga Kota Bogor yang kebetulan melewat di jalan Juanda.

Sebelumnya beberapa elemen masyarakat sudah melayangkan protes dengan berbagai cara, hal ini pula yang kemudian membuat Wali Kota Bima Arya Sugiarto buka suara dan tampung aspirasi keberatan warganya atas penolakan renacana Glow festival di Acara kebun raya.

Bima juga menugaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Deny Wismanto untuk membantu mengoordinasikan BRIN dan IPB, melakukan kajian tersebut.




Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya