Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Swedia Hentikan Sementara Vaksinasi Moderna Setelah Beberapa Laporan Munculnya Efek Samping

KAMIS, 07 OKTOBER 2021 | 08:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Badan Kesehatan Masyarakat Swedia merekomendasikan penghentian sementara penggunaan vaksin Moderna Covid-19 di kalangan orang dewasa muda pada Rabu (6/10). Hal itu untuk mempelajari lagi tentang adanya kekhawatiran akan efek samping pada jantung.

Badan tersebut telah menerima laporan peningkatan risiko efek samping seperti radang otot jantung (miokarditis) dan radang perikardium (perikarditis).

Penghentian sementara akan berlaku hingga 1 Desember.


“Badan Kesehatan Masyarakat memutuskan untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin Spikevax Moderna, untuk semua orang yang lahir tahun 1991 dan setelahnya," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa kelompok tersebut seharusnya menerima vaksin Pfizer/BioNTech, seperti dikutip dari AFP.

Menurut badan tersebut, risiko terjadinya efek samping kebanyakan terkait dengan dosis kedua vaksin Moderna dan lebih umum di antara pria dan anak laki-laki muda, yang terjadi dalam minggu-minggu setelah suntikan kedua.

"Gejalanya biasanya hilang dengan sendirinya, tetapi harus dievaluasi oleh dokter," katanya.

“Mereka yang divaksinasi baru-baru ini, dengan dosis pertama atau kedua vaksin Moderna, tidak perlu merasa khawatir karena risikonya sangat kecil, tetapi ada baiknya mengetahui gejala mana yang harus diwaspadai,” kata ahli epidemiologi Anders Tegnell mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sekitar 81.000 orang dalam kelompok usia tersebut telah menerima suntikan pertama di Swedia, tetapi menyusul kekhawatiran baru mereka tidak akan ditawari suntikan kedua.

"Diskusi sedang berlangsung tentang solusi terbaik untuk kelompok ini," kata badan kesehatan.

European Medicines Agency (EMA) mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Moderna untuk remaja pada bulan Juli.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya