Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Mayjen (Purn) Sudrajat: Pemerintah Perlu Edukasi Masyarakat soal Komunis Biar Move On

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 22:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dalam survei yang digagas Median didapati sebanyak 46 persen masayrakat masih percaya komunis bangkit di Indonesia.

Hal itu ditandai oleh beberapa faktor, beberapa di antaranya banyaknya TKA asal China masuk Indonesia, banyak ulama yang ditangkap, hingga vaksin Sinovac dari China jadi salah satu pemicu publik percaya bangkitnya komunis Tanah Air.
Ketua Asosiasi Kerjasama Indonesia-China Mayjend TNI (Purn) Sudrajat menyampaikan bahwa ada persepsi yang salah di tengah masyarakat menilai China atau Tiongkok sebagai biang kerok dari munculnya komunis di Indonesia saat ini.

"Saya kira persepsi tadi hasil survei saya melihatnya memang pemahaman tentang hakikat ancaman itu tidak banyak yang begitu pham sehingga semuanya responsif terhadap berita-berita dan kesan-kesan yang dia peroleh secara pribadi tanp ada suatu pemikiran yang mendalam,” kata Sudrajat dalam acara diskusi virtual NKRI dan Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik, yang digagas Gelora Talks, Rabu (6/10).

"Saya kira persepsi tadi hasil survei saya melihatnya memang pemahaman tentang hakikat ancaman itu tidak banyak yang begitu pham sehingga semuanya responsif terhadap berita-berita dan kesan-kesan yang dia peroleh secara pribadi tanp ada suatu pemikiran yang mendalam,” kata Sudrajat dalam acara diskusi virtual NKRI dan Ancaman Komunisme Dalam Dinamika Geopolitik, yang digagas Gelora Talks, Rabu (6/10).

Pihaknya meminta agar pemerintah turun tangan dalam menyikapi hal ini. Pasalnya, trauma-trauma 55 tahun lalu atas pembantaian sadis kaum komunis di Indonesia perlu disembuhkan agar masyarakat Indonesia move on dari luka batinnya.

"Saya kira ada kewajiban dari pemerintah mengedukasi masyarakat baik itu melalui lembaga-lembaga pendidikan maupun penelitian ini perlu untuk menyadarkan masyarakat supaya move on bahwa kita harus berubah,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya