Berita

Anggota DPR RI, Muhammad Nasir Djamil/Net

Politik

Apresiasi Saran Presiden agar Anggaran Belanja TNI Digeser Jadi Investasi, Nasir Djamil: Beranikah Presiden Merealisasikannya?

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dalam pidato upacara peringatan HUT ke-76 TNI, Presiden Joko Widodo menyarankan agar anggaran belanja pertahanan digeser menjadi investasi. Sehingga Industri pertahanan dalam negeri bisa berkembang dan lebih mandiri dalam penyediaan alutsista.

Menyikapi hal tersebut, politisi senior PKS Muhammad Nasir Djamil berpendapat, selama ini anggaran dasar TNI masih minimalis dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Pada 2021, Kemenhan RI hanya mengantongi anggaran Rp134,254 triliun. Sedangkan untuk alutsista sebesar Rp39,02 triliun atau 29,06 persen dari total anggaran.

"Indonesia masih sangat rendah anggaran untuk alat utama sistem persenjataan kita, dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, Timor Leste, apalagi Singapura,” ucap Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (6/10).

Nasir mengapresiasi saran presiden tersebut. Namun dia mempertanyakan keberanian kementerian terkait, seperti BUMN dan Kemenkeu, mengalokasikan anggaran belanja TNI untuk investasi tersebut.

"Keinginan presiden patut kita apresiasi, tapi beranikah Presiden mengalokasikan anggaran alutsista di atas 2 persen dari produk domestik bruto kita? Selama ini anggaran lebih besar untuk belanja pegawai dan dukungan manajemen lainnya di kementerian pertahanan,” paparnya.

Ditambahkan legislator DPR RI asal Aceh ini, BUMN yang selama ini punya tanggungjawab untuk menyiapkan sarana dan prasarana alutsista diberikan kemandirian untuk memproduksi dan investasi seperti yang diinginkan oleh presiden.

"Karena presiden yang punya mau, tentu tak susah merealisasikannya. Tapi apakah presiden mau merealisasikannya? Kita berharap kementerian terkait segera melakukan langkah-langkah strategis untuk merealisasikan keinginan presiden itu,” tutupnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Pilkada Serentak 2024 Dinodai Politik Uang

Kamis, 28 November 2024 | 12:10

AS Desak Ukraina Rekrut Remaja Usia 18 Tahun untuk Perang

Kamis, 28 November 2024 | 11:58

Rupiah Menguat Pasca Pilkada Serentak 2024

Kamis, 28 November 2024 | 11:55

Warga Lebanon Pulang ke Rumah Pasca Israel-Hizbullah Gencatan Senjata

Kamis, 28 November 2024 | 11:33

KPK-Kantor Staf Presiden Perkuat Budaya Antikorupsi

Kamis, 28 November 2024 | 11:21

Setelah Netanyahu, ICC Segera Tangkap Junta Myanmar

Kamis, 28 November 2024 | 11:15

Senator Jakarta Ajak Umat Islam Hadiri Reuni Akbar 212

Kamis, 28 November 2024 | 11:11

Pilihan Bijak Kenaikan PPN 12 Persen Ditunda

Kamis, 28 November 2024 | 10:57

Kolaborasi Polisi Maroko-Spanyol Sukses Bongkar Jaringan ISIS di Sahel

Kamis, 28 November 2024 | 10:57

Rupiah Dibuka Menguat Rp15.856 per Dolar Pasca Pilkada

Kamis, 28 November 2024 | 10:41

Selengkapnya