Berita

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti/Repro

Politik

Ray Rangkuti: Saya Tidak Melihat Ada Kata Rasis Dalam Cuitan Natalius Pigai

RABU, 06 OKTOBER 2021 | 08:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan aktivis HAM Papua, Natalius Pigai, yang menyinggung nama Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bukanlah pernyataan yang bernada rasis. Sebab, diksi "Jawa Tengah" yang dikatakan Pigai tak merujuk kepada satu suku atau ras tertentu.

Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, dalam keterangannya kepada Redaksi, Rabu pagi (6/10).

"Saya tidak melihat ada kata rasis dalam twit Natalius Pigai tersebut," kata Ray Rangkuti.


Menurut Aktivis '98 ini, diksi "Jawa Tengah" yang dimaksud Natalius Pigai tidak merujuk kepada salah satu ras maupun suku tertentu. Melainkan, merujuk pada nama salah satu wilayah yang ada di Indonesia.

"Kata Jawa Tengah di dalam kalimat itu merujuk kepada satu provinsi, bukan suku. Sebagai satu provinsi, di dalamnya pasti banyak suku. Tidak hanya satu. Tepatnya di Jateng itu bisa dihuni dan jadi warga dari puluhan suku," paparnya.

"Ketika disebut Jawa Tengah, tidak dengan sendirinya merujuk kepada suku tertentu. Tapi kepada wilayah yang di dalamnya banyak suku," imbuh Ray Rangkuti.

Atas dasar itu, pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengaku heran dengan pelaporan terhadap Natalius Pigai terkait pernyataan "Jangan percaya Joko Widodo dan Ganjar Pranowo orang Jawa Tengah" itu.

Pasalnya, ditegaskan Ray Rangkuti, kata Jawa Tengah dalam kalimat yang ditulis Pigai melalui Twitter itu tidak merujuk kepada suku tertentu, tapi kepada wilayah.

Kemudian, penyebutan nama Jokowi dan Ganjar Pranowo di dalam kalimat itu adalah dua subjek yang merupakan warga dari wilayah tersebut.

"Artinya, jika ada yang merasa tersinggung dengan cuitan Pigai itu, kedua nama yang disebut itulah yang harus meresponsnya. Sebab pernyataan itu langsung merujuk kepada mereka berdua yang merupakan warga Jawa Tengah. Kenyataannya, kedua nama tersebut tidak bereaksi apapun," demikian Ray Rangkuti. 

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya