Berita

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov/Net

Dunia

Lavrov: Moskow Berharap Turki Menghormati Kedaulatan Suriah Seperti Janjinya

SELASA, 05 OKTOBER 2021 | 13:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia berharap Turki tetap menghormati kedaulatan dan integritas teritorial Suriah, seperti yang telah berulang kali dinyatakan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Dalam pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan bahwa Erdogan telah berulang kali mengakui bahwa Suriah adalah negara merdeka dan bahwa Turki akan sepenuhnya menghormati kedaulatan dan integritas teritorialnya.

"Itu sebabnya, dalam konteks penyelesaian akhir mengenai keamanan dan stabilitas di Suriah, kami akan melanjutkan dari fakta bahwa Turki akan tetap pada posisi ini," kata Lavrov seperti dikutip dari TASS.

Komentar itu menyusul pernyataan Juru Bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin yang mengatakan bahwa Turki memiliki hak yang sama untuk ikut berpartisipasi soal Suriah seperti Rusia dan Amerika Serikat.

Pada Senin (4/10), kedua diplomat top itu membahas penarikan semua angkatan bersenjata asing dari Libya.

“Kami menyinggung masalah penarikan semua kelompok bersenjata dan unit militer non-Libya dari negara. Kami memiliki posisi yang jelas: langkah-langkah ini harus diambil secara bertahap dan harus disinkronkan pada waktunya untuk menghindari risiko pelanggaran," kata Lavrov.

Dibahas juga mengenai persiapan pemilihan nasional Libya yang dijadwalkan pada 24 Desember. Rusia dan Meir diperlukan kekuatan". Para diplomat top juga menegaskan peran penting Misi Dukungan PBB di Libya.

Berbicara tentang kehadiran bersenjata asing di Suriah, Lavrov mengingat Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254, yang menegaskan kembali kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Suriah.

"Berdasarkan resolusi ini, hanya angkatan bersenjata yang diundang oleh pemerintah sah Suriah, yang merupakan anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang berhak hadir di negara itu. Tentu saja, itu berlaku untuk unit AS," kata Lavrov.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya