Berita

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida/Net

Dunia

Ujian Besar Kabinet Bentukan Kishida: Bagaimana Menyeimbangkan Hubungan Jepang dengan China dan Amerika

SELASA, 05 OKTOBER 2021 | 06:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jepang resmi memilih Fumio Kishida sebagai perdana menteri ke-100 pada Senin (4/10) waktu setempat. Bersamaan dengan itu, diumumkan pula susunan kabinet barunya, sebuah pos baru yang ditetapkan untuk fokus pada China.

Analis Beijing menyoroti kabinet bentukan Kishida itu akan menghadapi sebuah ujian besar: bagaimana menyeimbangkan hubungan Jepang dengan AS dan China.

Kishida, pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang, terpilih pada Senin sebagai perdana menteri baru, membentuk kabinet baru yang diharapkan dapat mempromosikan pemulihan ekonomi Jepang yang terdampak pandemi Covid-19.  

Di kabinet barunya, Kishida menunjuk 13 orang yang baru pertama kali menduduki jabatan menteri. Di antaranya Daishiro Yamagiwa sebagai Menteri Revitalisasi Ekonomi dan Takayuki Kobayashi sebagai Menteri Keamanan Ekonomi. Keduanya akan berkolaborasi untuk keamanan ekonomi dengan tanggung jawab menyusun strategi nasional yang dirancang untuk mengakhiri pemborosan kekayaan intelektual Jepang.

Xiang Haoyu, seorang peneliti di Institut Studi Internasional China, mengatakan bahwa susunan pemerintahan Kishida tidak mengejutkan.

“Kishida tampaknya memiliki keinginan untuk menyeimbangkan semua faktor dalam LDP yang berkuasa, yang menunjukkan kepribadiannya yang berhati-hati dan ingin menjaga stabilitas," katanya, seperti dikutip dari Global Times, Senin (4/10).

Sebelumnya, Kishida pernah berjanji jkika ia terpilih maka ia akan  membuat jabatan penasihat khusus perdana menteri yang menangani masalah hak asasi manusia. Penasihat tersebut akan menangani hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang China dan Hong Kong.

“China akan mengawasi apakah pemerintahan Kishida akan mencoba memainkan 'kartu hak asasi manusia' melawan China di masa depan, dengan meningkatkan tekanan pada China pada isu-isu yang berkaitan dengan Hong Kong dan Xinjiang," kata Xiang.

Kishida menjabat sebagai menteri luar negeri Jepang dari 2012 hingga 2017 dan juga bekerja sebagai kepala kebijakan LDP.

Xiang mencatat bahwa selama masa jabatannya sebagai menteri luar negeri, Kishida dengan setia mempromosikan pesan diplomatik Abe.

"Setelah menjadi perdana menteri, Kishida kemungkinan akan tetap berpegang pada aliansi Jepang-AS, fokus pada memajukan apa yang disebut strategi Indo-Pasifik, dan meningkatkan anggaran untuk pertahanan. Namun, apakah terobosan dapat dibuat dalam diplomasi tetangga adalah ujian nyata bagi Kishida," kata Xiang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya