Berita

Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus/Net

Politik

Lodewijk Paulus Jelaskan Alasan Baleg Berkunjung Langsung ke Brazil dan Ekuador

SENIN, 04 OKTOBER 2021 | 13:06 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Rencana kunjungan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI ke Brazil dan Ekuador menjadi topik hangat belakangan ini. Rencana kunjungan ini terkait pembahasan RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

Persoalan utamanya adalah mengapa Baleg DPR RI harus melakukan perjalanan langsung saat teknologi untuk melakukan pertemuan virtual sudah memadai. Apalagi, saat ini pandemi Covid-19 belum cukup untuk dikatakan pulih.

Menjawab pertanyaan itu, Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus menjelaskan bahwa rencana kunjungan dimaksudkan untuk melihat situasi riil di dua negara tersebut.


Dia tidak ingin, jika pertemuan dilakukan virtual akan terjadi pembahasan sekadar formalitas dengan orang-orang yang sudah disiapkan.

"Kalau kita dengan Zoom kita cenderung ketemu dengan orang-orang yang memang sudah disiapkan. Tetapi kalau on the spot, tentu kita bisa bebas mendatangi titik-titik yang kita harapkan," kata Lodewijk di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Senin (4/10).

Lodewijk memandang, pertemuan virtual memiliki perbedaan signifikan dengan kunjungan langsung. Salah satunya, adalah keterbatasan waktu dan sudut pandang jika studi dilakukan secara virtual.

"Masukan-masukan itu (untuk membahas RUU PKS) yang kita harapkan didapat langsung di lapangan, tidak disiapkan ya, namanya pertemuan secara online tentunya ada keterbatasan," katanya.

Selain dengan otoritas pemerintah negara tujuan, lanjut Sekretaris Jenderal Partai Golkar ini, dengan kunjungan langsung juga memungkinkan mendapatkan masukan dari masyarakat langsung.

Tidak terkecuali oleh kalangan yang punya rekam jejak sebagai pelaku kekerasan pada perempuan.

"Tetapi dengan itu (kunjungan langsung) kita lihat kumpul sekelompok orang, kita bisa mendengarkan apa keluhan dia, bagaimana implementasi yang mungkin juga kita datangi terkait orang-orang yang melakukan pelanggaran terkait dengan itu, kita akan cari masukan," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya