Berita

Wakil presiden Dewan Negara Jean-Marc Sauve/Net

Dunia

Penyelidik Independen CIASE: 3.200 Imam Gereja Katolik Prancis Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Anak Sejak 1950

SENIN, 04 OKTOBER 2021 | 09:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Laporan mengejutkan disampaikan oleh Komisi Independen Prancis yang mengungkapkan bahwa ada dugaan ribuan kejahatan seksual yang dilakukan imam gereja terhadap anak-anak.

Dalam pernyatannya baru-baru ini, Komisi Independen Prancis tentang Pelecehan Seksual di Gereja (CIASE)  yang dipimpin mantan wakil presiden Dewan Negara Jean-Marc Sauve itu menyebutkan setidaknya 3.200 imam Katolik diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak di Prancis.

Komisi yang dibentuk oleh Gereja Katolik telah memeriksa arsip gereja di seluruh negeri dan melakukan wawancara. Mereka siap menyampaikan laporan setebal 2.500 halaman pada Selasa (5/10) besok.

Sauve mengatakan kepada AFP bahwa timnya telah menemukan antara 2.900 dan 3.200 pendeta pedofilia dan anggota gereja lainnya yang beroperasi sejak 1950. Dia menambahkan bahwa itu adalah perkiraan minimum.

"Hal yang paling mengerikan bagi saya adalah melihat kejahatan yang paling absolut – serangan terhadap integritas fisik dan mental anak-anak – yaitu sebuah pekerjaan kematian yang dilakukan oleh orang-orang yang misinya adalah untuk membawa kehidupan dan keselamatan," kata Sauve kepada Le Journal du Dimanche pada Sabtu (2/10).

“Antara 1950-an dan 1970-an, gereja sama sekali tidak peduli dengan para korban. Mereka tidak ada, penderitaan anak-anak diabaikan," ujarnya menambahkan bahwa para ulama sangat tertarik untuk melindungi gereja dan mempertahankan para pelanggar dalam imamat.

Radio Europe 1 mengutip sumber yang mengatakan bahwa perkiraan jumlah korban potensial yang disebutkan dalam laporan akan lebih dari 100.000. Ini 10 kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang diajukan oleh komisi pada bulan Maret.

Gereja Katolik di seluruh dunia telah diguncang oleh banyak kasus profil tinggi yang melibatkan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur oleh para imam dalam beberapa dekade terakhir.

Vatikan sendiri sudah bertindak dengan memperketat undang-undangnya terhadap pelanggar seks di kalangan pendeta tahun ini.

Itu dilakukan sebagai tanggapan atas laporan independen tahun 2020 yang menemukan bahwa pejabat senior gereja telah gagal untuk bertindak atas laporan kejahatan terhadap anak-anak di masa lalu.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya