Berita

Presiden Georgia Salome Zourabichvili/Net

Dunia

Presiden Zourabichvili: Penangkapan Mantan Presiden Saakashvili Buyarkan Ketenangan Situasi Pemungutan Suara Georgia

SABTU, 02 OKTOBER 2021 | 11:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kabar kepulangan mantan presiden Georgia, Mikheil Saakashvili, telah mengaburkan suasana menjelang pemilihan umum yang tengah berlangsung di negara itu. Situasi memanas terutama ketika Saakashvili dilaporkan telah ditangkap dan ditahan pihak berwenang.

Presiden Georgia Salome Zourabichvili dalam pidato tertulisnya, pada Jumat (1/10) waktu setempat, mengatakan bahwa informasi-informasi yang beredar berpotensi menyulut kerusuhan. Diduga ada banyak yang menentang penahanan Saakashvili.

Menurutnya, sSaat ini negara membutuhkan suasana yang tenang agar pemilihan besok (sabtu 2 Oktober 2021) bisa berjalan baik, terbuka, adil, dan bebas.


"Apakah itu benar atau salah (tentang kedatangan Saakashvili di Georgia) tetapi masalah ini telah membuyarkan ketenangan suasana menjelang pemilihan umum. Ini memanaskan suasana pada masyarakat yang memang sudah lelah," katanya, seeperti dikutip dari Euro News.

Mereka yang dengan sengaja membesar-besarkan informasi tentang kedatangan dan penangkapan Saakashvili sebenarnya sedang mempersiapkan sesuatu, bukan untuk pemilihan, tetapi untuk aksi protes yang diperkirakan akan berlangsung setelah pemilihan yaitu tanggal 3 Oktober, menurut Zourabichvili.

Zourabichvili berharap pemerintah bisa mengendalikan situasi ini dan memastikan bahwa negara berada dalam situasi yang stabil.

Saakashvili pulang kembali ke tanah air setelah pengasingannya di Ukraina selama delapan tahun.

Saakashvili menjabat sebagai Presiden Georgia dari Januari 2004 hingga November 2013. Pada 2013, ia meninggalkan negara itu beberapa hari sebelum berakhirnya masa jabatan presidennya karena pergolakan politik yang menyerangnya.

Setelah lari ke Ukraina itu, Saakashvili digugat dengan empat kasus pidana. Pada Januari 2018, Pengadilan Kota Tbilisi menghukum Saakashvili secara in absentia dengan hukuman tiga tahun penjara atas pembunuhan tahun 2006 terhadap Sandro Girgvliani, seorang karyawan Georgian United Bank.

Pada Juni 2018, pengadilan memvonisnya enam tahun penjara atas serangan 2005 terhadap anggota parlemen Valery Gelashvili.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya