Berita

Kunjungan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid ke Bahrain pada Kamis, 30 September 2021/Net

Dunia

Senang Dengan Kunjungan Menlu Israel, Komunitas Yahudi Bahrain Persembahkan Mezuzah untuk Kantor Kedutaan

JUMAT, 01 OKTOBER 2021 | 17:20 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kedatangan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid ke Bahrain setahun setelah normalisasi hubungan diplomatik membawa arti tersendiri bagi komunitas Yahudi di negara itu.

Ebrahim D. Nonoo, kepala komunitas Yahudi Bahrain bahkan menyebut kunjungan Lapid ke Kerajaan pada Kamis (30/9), di mana ia membuka kedutaan negara Israel di Bahrain sebagai momen bersejarah bagi komunitasnya.

Selama di Bahrain, anggota komunitas Yahudi bertemu dengan Lapid, mereka berpartisipasi dalam upacara  pembukaan kantor kedutaan dan memberikan mezuzah untuk ditempatkan di kantor kedutaan Israel di Bahrain.


Mezuzah adalah sepotong perkamen bertuliskan ayat Ibrani tertentu dari Taurat. Ayat-ayat ini terdiri dari doa Yahudi "Shema Yisrael", dimulai dengan kalimat: "Dengarlah, hai orang Israel, Adonai Tuhan kita, Adonai itu Esa"

“Hari ini bersejarah bagi Bahrain dan Israel dan momen penting bagi komunitas Yahudi kami,” kata Nonoo, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Jumat (1/10).

“Kami memiliki kesempatan untuk berbicara dengan Menteri Luar Negeri dan mendengar darinya tentang pentingnya hubungan Bahrain-Israel dan kami berbagi beberapa tonggak dan perkembangan baru-baru ini di komunitas kami," lanjutnya.

Kembali ke tahun 1880-an, komunitas Yahudi Bahrain adalah satu-satunya komunitas Yahudi asli di negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan memiliki satu-satunya sinagoge operasional (Rumah Sepuluh Perintah) dan pemakaman Yahudi di wilayah tersebut.

Kunjungan Lapid merupakan kunjungan tingkat tertinggi Israel ke negara Teluk itu sejak kedua negara menjalin hubungan formal tahun lalu.

Bahrain dan Uni Emirat Arab menormalkan hubungan dengan Israel tahun lalu dalam kesepakatan yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Kesepakatan Abraham yang dibangun di atas kepentingan bisnis bersama dan kekhawatiran tentang Iran. Sebuah langkah yang kemudian diikuti Sudan dan Maroko.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya