Berita

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga memberi selamat dan penghormatan untuk Fumio Kishida yang terpilih sebagai pemimpin baru Partai Demokrat Liberal yang berkuasa/Net

Dunia

Kemenangan Fukio Kishida dan Masa Depan Hubungan China-Jepang di Mata Para Pengamat Beijing

JUMAT, 01 OKTOBER 2021 | 06:28 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah analis China ikut menyoroti kemenangan Fukio Kishida dalam pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang. Hampir dipastikan kemenangannya akan mengantarkan Kishida ke kursi perdana menteri Jepang berikutnya.

Menurut para pengamat yang berbasis di Beijing, Kishida, yang telah menunjukkan garis kerasnya terhadap China selama kampanye pemilihan, kemungkinan besar tidak akan bersikap terlalu ekstrem.

Namun demikian, analis menyarankan agar kabinet Jepang yang baru harus mencari jalan yang mengarah pada pembentukan kebijakan yang stabil tentang China di bawah latar belakang persaingan China-AS.

"Kabinet Jepang yang baru tidak akan secara mendasar mengubah kebijakan luar negeri Jepang, terutama ketika menyangkut China," kata para ahli, seperti dikutip dari Global Times.

Mereka mengatakan hubungan China-Jepang jangan sampai dibiarkan memburuk lebih lanjut, atau pemimpin Jepang berikutnya akan menghadapi kesulitan luar biasa ketika mereka berusaha untuk memperbaiki hubungan.

Kishida (64), yang merupakan penerus terpilih mantan perdana menteri Shinzo Abe, mengalahkan Taro Kono dengan suara telak 257-170.

Jika semua proses berjalan lancar, Kishida dijadwalkan secara resmi akan menjadi perdana menteri ke-100 Jepang pada 4 Oktober dan membentuk kabinet baru.

Kishida, yang pernah dikenal karena sikap bersahabatnya terhadap China, mengubah sikapnya dengan menyerang China selama kampanye pemilihan, yang dilihat oleh para analis sebagai upaya untuk menunjukkan "ketangguhannya" kepada publik Jepang dan di dalam LDP.

Selama kampanye Kishida bersumpah untuk melawan pengaruh China yang semakin besar dengan bekerja sama secara erat dengan AS dan negara-negara demokrasi 'serupa' lainnya.

Kyodo News melaporkan bahwa Kishida juga berjanji untuk mendirikan sebuah pos untuk penasihat khusus perdana menteri tentang masalah hak asasi manusia jika terpilih dan bahwa penasihat ini akan menangani dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang China dan Hong Kong.

Bagi Zhou Yongsheng, wakil direktur Pusat Studi Jepang di Universitas Hubungan Luar Negeri China, sikap keras Kishida pada Beijing selama ini hanya taktik untuk menarik simpati pemilihnya.

"Kishida membuat beberapa pernyataan keras tentang China selama putaran kedua. Tetapi mengingat dia bersikap 'dovish', pernyataan itu bisa saja menjadi taktik pemilihan dan dia tidak akan serta-merta mengadopsi jalur sayap kanan yang ekstrem setelahnya," kata Zhou.

Meskipun demikian, para analis telah memperingatkan bahwa sementara retorika keras politisi Jepang untuk memenangkan pemilihan adalah satu hal, retorika anti-China hawkish 'beracun' akan meracuni keseluruhan hubungan Jepang dengan China.

Analis menekankan bahwa Jepang harus mencari cara yang stabil untuk menangani hubungan China di tengah persaingan yang berkelanjutan antara China dan AS.

"China tidak pernah menentang aliansi AS-Jepang, tetapi Jepang harus berusaha meningkatkan hubungan China-Jepang dalam kerangka aliansinya dengan AS. Jika Jepang dapat memiliki rezim yang stabil, itu akan bermanfaat bagi stabilitas dan pengembangan hubungan China-Jepang," kata Zhou.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya