Berita

Dutabesar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins/Net

Dunia

AUKUS Sudah Dipikirkan dengan Matang, Tak Akan Beri Australia Kemampuan Senjata Nuklir

RABU, 29 SEPTEMBER 2021 | 09:18 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kemitraan pertahanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AUKUS) telah memicu kekhawatiran banyak negara, termasuk Indonesia. Salah satu isu yang disoroti adalah dukungan Inggris dan AS untuk membantu Australia memiliki kapal selam bertenaga nuklir.

Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri RI, telah menyatakan keprihatinannya, dan khawatir jika AUKUS bisa memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan. Hal serupa juga disampaikan oleh Malaysia.

Tetapi Dutabesar Inggris untuk RI dan Timor Leste, Owen Jenkins menegaskan, AUKUS tidak akan memberikan Australia teknologi senjata nuklir seperti yang dikhawatirkan.

"Propeler kapal selam itu nantinya menggunakan kekuatan nuklir, bukan kapal selam akan membawa senjata nuklir," ujarnya dalam sebuah kuliah tamu yang digelar pada pekan lalu (Rabu, 22/9).

Jenskins menekankan, kerjasama pertahanan di antara negara-negara AUKUS bukan baru kali ini terjadi. Inggris dan Australia sudah berkolaborasi sejak 1914, sementara Inggris dan AS sudah menjalin kerjasama selama 60 tahun.

Terlebih, ia menggarisbawahi, AUKUS bukan sebuah perjanjian atau pakta, tetapi sebatas pengelolaan keamanan.

"(AUKUS) telah melalui proses jangka panjang dan kerjasama panjang... Kami memiliki komitmen untuk mendorong kerjasama bilateral dan multilateral dalam menghadapi kompleksitas tantangan global," jelas Jenkins.

"Sebagai produsen kapal selam, kami harus bekerja sama dengan negara lain, dan AUKUS tidak akan mengarah pada transfer teknologi senjata nuklir," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Selasa (28/9) menyoroti kehadiran AUKUS yang menurutnya bisa mengarah ke Perang Dingin baru.

Dalam sebuah pertemuan dengan Uni Eropa, Wang mengatakan AUKUS bisa memicu perlombaan senjata dan pelanggaran terhadap proliferasi nuklir.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya