Berita

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi/Net

Politik

Patahkan Isu Disusupi PKI, TNI Harus Ajak Masyarakat Tonton Film G30S/PKI

SELASA, 28 SEPTEMBER 2021 | 18:06 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tentara Nasional Indonesia (TNI) seharusnya menyerukan masyarakat Indonesia untuk menonton film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI). Tujuannya, agar mematahkan pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo menyatakan ada indikasi bahwa anasir pendukung PKI telah berhasil menyusup kembali ke tubuh TNI.

Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan yang disampaikan oleh Gatot.

Muslim Arbi berpandangan jika tidak menyerukan tonton film G30S/PKI maka indikasi TNI disusupi PKI akan dianggap benar adanya.

"Seharusnya TNI serukan ke rakyat Indonesia dan jajarannya untuk tonton film G30S/PKI setiap tanggal 30 september. Jika tidak, ini dapat dianggap sebagai kesusupan seperti yang diungkap oleh Pak Jendral Gatot Nurmantyo itu," ujar Muslim kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/9).

Apalagi kata Muslim, diorema atau miniatur Soeharto, Sarwo Edhi dan Nasution lenyap dari Markas Kostrad saat Letnan Jenderal Dudung Abdurrachman menjadi Pangkostrad.

"Ada apa? Dari penerangan Kapten Makostrad soal lenyapnya diorema itu belum menjawab kepuasan publik. Kenapa bukti-bukti sejarah itu harus disingkirkan atau dilenyapkan? Ada apa?" heran Muslim.

Sehingga dari dua hal tersebut kata Muslim, dapat memperkuat penyusupan PKI di tubuh TNI seperti yang disampaikan Gatot Nurmantyo.

"Jadi, jika pihak TNI tidak bersemangat ajak masyarakat tonton film G30S/PKI dan lenyapnya diorema pelaku-pelaku sejarah penumpasan PKI dapat dianggap indikasi penyusupan PKI di tubuh TNI tidak keliru," pungkas Muslim.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Gegara Tidak Dipinjami Uang, Tante Nekat Habisi Nyawa Keponakan

Rabu, 24 April 2024 | 23:50

Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 23:47

Amankan Posisi Ketum PKB, Cak Imin Harus Merapat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 23:20

Aktivis Pergerakan Punya Peran Penting dalam Kemenangan Prabowo

Rabu, 24 April 2024 | 23:03

BPJPH Yakinkan Negara OKI Soal Implementasi Wajib Halal Oktober 2024

Rabu, 24 April 2024 | 22:47

Gibran Belanja Masalah Seluruh Indonesia

Rabu, 24 April 2024 | 22:43

Si Doel Lebih Dibutuhkan Banten Dibanding Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 22:33

Kehadiran Amin di KPU Melegitimasi Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 22:03

Cik Ujang Pastikan DPD Demokrat Sumsel Tak Ada Polemik

Rabu, 24 April 2024 | 21:43

Petugas Rutan Palembang Diperiksa Buntut Foto Bacagub Sumsel dan Alex Noerdin di Lapas Beredar

Rabu, 24 April 2024 | 21:37

Selengkapnya