Presiden Amerika Serikat Joe Biden disuntik booster vaksin Covid-19 di depan kamera dan dihadapan korps pers Gedung Putih di Kantor Eksekutif Eisenhower/Net
Vaksinasi Covid-19 merupakan hal yang masih terus digenjot oleh pemerintahan Presiden Joe Biden di Amerika Serikat di tengah pandemi yang masih mengancam saat ini.
Salah satu cara yang digunakan oleh Biden untuk mendorong vaksinasi adalah dengan disuntik vaksin Covid-19 Pfizer dosis ketiga yang berfungsi sebagai booster alias penguat, pada awal pekan ini (Senin, 27/9).
Penyuntikan
booster vaksin Covid-19 tersebut disiarkan secara langsung oleh sebuah acara televisi dan dilakukan di hadapan korps pers Gedung Putih di Kantor Eksekutif Eisenhower.
Usai disuntik, Biden menjelaskan kepada publik bahwa dia bersedia disuntik
booster karena regulator Amerika Serikat telah menyatakan bahwa
booster buatan Pfizer aman dan efektif.
Dia juga mendesak agar semua warga negaranya mau divaksinasi.
"Tolong lakukan hal yang benar, disuntik (vaksin Covid-19)," kata Biden.
“Itu bisa menyelamatkan hidup Anda. Itu bisa menyelamatkan nyawa orang-orang di sekitar Anda. Dan itu mudah, dapat diakses, dan gratis," sambung Biden, seperti dikabarkan
Russia Today.
Ditanya soal berapa banyak orang Amerika Serikat yang perlu divaksinasi, Biden menjawab mungkin 98 persen.
"Tapi saya bukan ilmuwan. Saya pikir satu hal yang pasti. Seperempat negara tidak dapat divaksinasi dan kami tidak terus memiliki masalah,†tambahnya.
"Sekitar 23 persen (populasi) belum mendapatkan suntikan (vaksin), dan minoritas yang berbeda menyebabkan banyak kerusakan untuk seluruh negara," ujar Biden.
Momen ini menjadi sejarah tersendiri bagi negeri Paman Sam. Pasalnya merupakan kali pertama presiden menjabat disuntik vaksin dan disiarkan secara langsung.
Pendahulunya, Donald Trump memilih untuk tidak divaksin saat masih menjabat. Sedangkan Biden telah menyiarkan secara langsung proses dirinya disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama dan kedua. Namun pada saat itu, Biden masih belum dilantik sebagai presiden.
Biden memutuskan untuk disuntik
booster setelah Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan bahwa
booster aman untuk diberikan. Namun FDA menolak seruan Gedung Putih untuk menerapkan
bosster pada populasi orang dewasa secara umum.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperluas anjuran untuk penggunaan
booster untuk mereka yang bekerja di sektor atau lingkungn yang berisiko tinggi.