Berita

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera/Repro

Politik

Pemerintah Usul Pemilu Mei 2024, Komisi II FPKS: Opsi Februari Lebih Berkualitas

SELASA, 28 SEPTEMBER 2021 | 12:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Usulan Pemilu Serentak pada 15 Mei 2024 yang disampaikan pemerintah akan menghambat kinerja penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu.

Menurut anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, baik KPU maupun Komisi II DPR RI sudah satu pandangan bahwa pemilu 2024 digelar bulan Februari. Hal itu sebagaimana hasil kesepakatan dalam rapat kerja beberapa waktu lalu.

"Jadi, pemerintah perlu mempertimbangkan pendapat KPU dan tentu DPR dalam hal ini Komisi II,” kata Mardani kepada wartawan, Selasa (29/9).

Legislator dari Fraksi PKS in menyampaikan, hal yang paling utama dalam pelaksanaan pemilu 2024 yakni pemilu dan pilkada yang dilaksanakan secara serentak. Pemilu serentak harus berkualitas dan menghasilkan kepala pemerintahan yang baik.

“Serta perwakilan rakyat yang berkualitas, baik di pusat ataupun daerah. Karena hakikatnya, pemilu dan pilkada adalah memilih eksekutif dan legislatif yang akan bekerja untuk rakyat. Ini sangat erat kaitannya dengan pengetahuan pemilih terhadap para calonnya,” katanya.

Dengan digelarnya pemilu Februari 2024, maka waktu untuk penyelesaian sengketa pemilu legislatif dan pemilu presiden serta penetapan hasil pemilu cukup panjang dengan jadwal pencalonan pemilihan kepala daerah (Pilkada). Pilkada sendiri diagendakan digelar November 2024.

Oleh sebab itu, Mardani meminta kepada pemerintah untuk mempertimbangkan keputusan KPU dan Komisi II DPR RI. Karena dengan waktu yang cukup, makan beban kerja penyelenggaran pemilu juga tidak terlalu berat.

"Terakhir, opsi KPU yang Februari lebih memberi kesempatan bagi penyelenggara untuk bekerja dengan baik,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya