Berita

Dunia

Siapa yang Semestinya Bicara di Sidang PBB? Negara-negara Ini Menarik Partisipasinya di Tengah Sengketa Kredensial

SELASA, 28 SEPTEMBER 2021 | 06:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sidang umum PBB yang berlangsung di New York ditutup pada Senin (27/9) waktu setempat.

Ada beberapa hal yang tidak biasa dalam pertemuan internasional itu, seperti adanya tantangan pandemi yang mengubah pertemuan tersebut menjadi virtual dan ada beberapa negara yang tidak hadir untuk memberikan pernyataannya. 
 

Myanmar dan Afghanistan, dua negara itu bergabung dengan sejumlah kecil rezim yang tidak ambil bagian dalam KTT.

Sumber di PBB mengatakan bahwa utusan Afghanistan dan Myanmar tidak akan berbicara di Majelis Umum karena kredensial mereka belum dikonfirmasi oleh komite akreditasi, di tengah perselisihan tentang siapa yang harus mewakili negara-negara itu, seperti dilaporkan CNN.

Pekan lalu, Taliban minta agar diikutsertakan dalam pertemuan besar 100 pemimpin dunia itu. Kelompok itu meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menggantikan Ghulam Isaczai dengan utusan mereka sendiri, Mohammad Suhail Shaheen, dan memberi kesempatan kepada Muttaqi untuk berbicara di KTT tersebut.

Permintaan itu ditolak dengan alasan kelompok itu terlambat mengirim permintaan mereka untuk dipertimbangkan oleh KTT.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, mengatakan, “Untuk saat ini, perwakilan Afghanistan yang tercantum dalam daftar adalah Tuan Ghulam Isaczai, wakil tetap Afghanistan."

Namun, isi surat Taliban lebih lanjut menunjukkan bahwa misi Perwakilan Tetap Isaczai dianggap selesai dan ia tidak lagi mewakili Afghanistan.

Hal yang sama juga terjadi pada Myanmar. Apakah Kyaw Moe Tun, utusan resmi yang dipilih oleh mantan pemimpin Aung San Suu Kyi, ataukah perwakilan dari junta militer yang merebut kekuasaan dalam kudeta awal tahun ini, yang akan berbicara.

Pada bulan Mei, junta militer menunjuk seorang mantan jenderal untuk menggantikan Kyaw Moe Tun, tetapi PBB belum menyetujui penunjukan tersebut.

Kyaw Moe Tun sendiri telah menyatakan ia mundur dari daftar pembicara demi mempertahankan kursi untuk rakyat Myanmar.

Selain perwakilan Myanmar dan Afghanistan, perwakilan Guinea untuk PBB, Aly Diane, juga tidak memberikan pidatonya.

Juru Bicara Ketua Sidang Umum PBB ke-76 Abdulla Shahid, Monica Grayley, membenarkan bahwa negara-negara itu menarik partisipasinya.

“Kami telah menerima informasi bahwa Negara Anggota menarik partisipasinya dalam Debat Umum yang dijadwalkan hari ini," katanya seperti dikutip dari Indian Today.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Penyesuaian Tarif Air Sudah Kantongi Rekomendasi KPK

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:27

Bandara Gatot Subroto Way Kanan Kembali Beroperasi

Jumat, 07 Februari 2025 | 05:06

Dituduh Maling Sayuran, Bocah SD Disiksa Petugas Keamanan

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:33

Tatib DPR Bisa Copot Pejabat Negara Inkonsitusional

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:24

Gegara Cemburu, Sopir Truk Bakar Teman Wanitanya

Jumat, 07 Februari 2025 | 04:04

Ganti Kapolri-Panglima TNI Tetap Hak Prerogatif Presiden Bukan DPR

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:32

Kebijakan Tata Niaga LPG 3 Kg Lindungi Masyarakat Kecil

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:14

Indonesia Pusat Gravitasi Industri Kecantikan

Jumat, 07 Februari 2025 | 03:04

Penghematan Anggaran untuk Pencapaian Visi Presiden

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:28

Pupuk Kaltim Tak Ada Urusan Lagi soal Polis Pensiunan

Jumat, 07 Februari 2025 | 02:10

Selengkapnya