Berita

Makostrad di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat/RMOL

Nusantara

Kostrad Bantah Hilangkan Sejarah G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 14:53 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pembongkaran diorama yang menggambarkan suasana di pagi hari, 1 Oktober 1965 atau peristiwa G30S PKI, di Museum Dharma Bhakti di Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dibantah.

Bantahan itu disampaikan langsung Kepala Penerangan (Kapen) Kostrad, Kolonel Inf Haryantana, dalam keterangannya di Jakarta, Senin siang (27/9).

"Kostrad tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI) Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad," tegas Haryantana.

Haryantana menyatakan, pembongkaran diorama atau patung tersebut atas keinginan dan ide mantan Pangkostrad Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution selaku pihak yang membuat ide diorama tersebut.

"Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk di bongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilahkan," tuturnya.

Atas dasar itu, Haryantana meluruskan informasi sekaligus klarifikasi bahwa diorama yang kini sudah tidak ada itu bukan permintaan Kostrad.

"Kami berharap adanya kerja sama yang baik dengan rekan-rekan media terkait pemberitaan yang sudah beredar, sehingga tidak meresahkan dan merugikan Institusi TNI, TNI AD khususnya Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman," pungkasnya.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan adanya indikasi upaya untuk menghilangkan sejarah terkait peristiwa G30S/PKI.

Untuk menghilangkan memori soal sejarah tersebut, patung ketiga sosok itu diketahui kini tidak ada lagi di dalam museum Kostrad. Saat ini hanya tersisa kursi-kursi kosong tempat para patung ketiga tokoh itu diletakkan.

"Jurang kehancuran itu telah ada di depan mata, baru saja terjadi, adalah di museum Kostrad,” kata Gatot Nurmantyo saat menjadi narasumber diskusi bertajuk “TNI Vs PKI” yang digelar Minggu malam (26/9).

“Dalam ruang kerja Pak Harto ada patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang menggambarkan saat kritis (setelah penculikan enam jenderal TNI AD) dan rencana menyelamatkan negara dari pengkhianatan PKI, sekaligus peran utama Panglima Angkatan Darat, Pangkostrad, dan Resimen Parako yang kini menjadi Kopassus,” sambungnya.

“Untuk menghilangkan gambaran sejarah (penumpasan G30S/PKI) tersebut sekarang (ketiga patung) telah dibongkar dan tidak ada lagi,” masih kata Gatot.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya