Berita

Kegiatan "Ngopi Tengkuluk, Mengenal Penutup Kepala Perempuan Indonesia" di Olpop Coffee, Cinangka, Depok pada 26 September 2021/Ist

Nusantara

Melestarikan Tengkuluk, Penutup Kepala Perempuan Nusantara dengan Berbagai Makna

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 11:01 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih, banyak budaya hingga pakaian adat yang tergerus dan terlupakan. Salah satunya adalah tengkuluk.

Tengkuluk merupakan penutup kepala tradisional yang juga sering disebut dengan takuluk atau kuluk. Tengkuluk banyak berkembang di lingkungan suku Melayu di Kota Jami dan Pantai Timur Sumatra.

Pada masa lampau tengkuluk digunakan perempuan Jambi untuk menutup kepala ketika menghadiri acara adat dan kegiatan sehari-hari seperti ke sawah. Tengkuluk juga lambang kesahajaan perempuan. Hanya dengan dililitkan di kepala tanpa jahitan, perempuan tampil rapi dan bersahaja.

Dalam upaya melestarikan budaya, puluhan perempuan dari lintas komunitas menggelar "Ngopi Tengkuluk, Mengenal Penutup Kepala Perempuan Indonesia" di Olpop Coffee, Cinangka, Depok, pada Minggu (26/9).

Ngopi Tengkuluk diikuti komunitas yang tergabung di Serumpun Bakung, Blackhouse Library, Chattra Kebaya, Beyond, Pertiwi Indonesia, Chatra Kebaya, Sanggar Tari SBM dan Gemah (TMII), Yayasan Dilts, Pondok Belajar PUAN, dan Komunitas Perempuan Sehati Indonesia.

Selain melestarikan budaya, kegiatan ini diusung untuk menyambut Hari Batik Nasional pada 2 Oktober mendatang.

Selama kegiatan, tampak perempuan-perempuan yang tampil dengan aneka budaya daerah, seperti kebaya, baju bajo, songket, tenun, batik, berikut penutup kepalanya yang berbeda-beda.

Penyelenggara acara, Nury Sybli, menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan mengajak para perempuan mengenal keragaman tutup kepala yang diwariskan leluhur.

“Hampir semua daerah di Indonesia memiliki model tutup kepala dengan makna dan filosofi yang indah,” ucap perempuan yang juga  salah satu periset buku Tenunku: Warna-warna Benang Warisan Nusantara, seperti dalam keterangan yang diterima redaksi.

Nury mengatakan, pesan lain yang ingin disampaikan oleh acara ini adalah ajakan untuk menghargai dan merawat keragaman. Terlebih perempuan adalah aktor utama pelestarian tradisi, di belahan bumi mana pun.

Penulis buku "Kuluk Penutup Kepala Warisan Luhur dari Jambi", Nurlaini menjelaskan, tengkuluk menunjukkan kerapian seorang perempuan. Dalam mengenakan tengkuluk perempuan Jambi menjuntaikan kain penutup itu ke dua arah yang berbeda.

“Kalau ujung kainnya jatuh di sebelah kiri tandanya masih lajang. Kalau menjuntai ke sisi kanan berarti sudah menikah. Jadi dalam satu acara, dari cara pakai tengkuluk saja sudah ketahuan identitasnya,” jelasnya.

Di setiap daerah, makna dari penutup kepala berbeda-beda. Misalnya di Minangkabau, penutup kepala disebut "tikuluak" atau "tingkuluak", yang menunjukan kuasa perempuan. Sementara di Simalungun, Sumatra Utara, penutup kepala disebut "bulang", yang hanya digunakan oleh perempuan yang sudah menikah.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya