Berita

Perdana Menteri Australia Scott Morrison/Net

Dunia

Morrison Tak Janji Hadiri KTT Iklim, Australia Belum Siap Berkomitmen Nol Emisi Karbon 2050?

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 10:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengungkap kemungkinan bagi ia untuk tidak bergabung dengan KTT Iklim yang diselenggarakan PBB di Glasgow, Skotlandia pada tahun ini.

Sebagai pengekspor batu bara terbesar di dunia dan masih bergantung pada bahan bakar fosil untuk sebagian besar pasokan listriknya, Australia belum membuat komitmen tegas terkait pengurangan emisi gas karbon.

Morrison sendiri telah mendapatkan banyak tekanan untuk mengadopsi target nol emisi karbon pada 2050.

Namun tampaknya hal itu sulit untuk dilakukan lantaran Morrison telah berkomitmen untuk menambang dan mengeskpor bahan bakar fosil selama ada pembeli  

"Kami belum membuat keputusan akhir," kata Morrison ketika ditanya perihal kehadirannya di KTT Iklim, seperti dimuat AFP pada Senin (27/9).

Morrison mengatakan, KTT Iklim merupakan perjalanan ke luar negeri yang membutuhkan waktu karantina yang banyak, sementara ia harus fokus pada penanganan pandemi Covid-19 di Australia.

“Saya harus fokus pada hal-hal di sini dan dengan Covid. Australia akan membuka sekitar waktu itu. Akan ada banyak masalah untuk dikelola dan saya harus mengelola tuntutan yang bersaing itu," jelasnya.

KTT Iklim di Glasgow sendiri akan berlangsung selama 12 hari dan menjadi konferensi iklim terbesar sejak pembicaraan di Paris pada 2015, yang dipandang sebagai patokan penting dalam menetapkan target emisi karbon di seluruh dunia.

Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan Australia akan sangat terwakili di tingkat senior, bahkan jika Morrison tidak menghadiri KTT.

Pemerintah Morrison telah menyarankan untuk mencapai emisi karbon nol bersih “sesegera mungkin”, dan sebaiknya pada tahun 2050, tetapi belum membuat komitmen apa pun untuk melakukannya.

Ilmuwan iklim memperingatkan cuaca ekstrem dan kebakaran hebat akan menjadi semakin umum karena pemanasan global. Para pemerhati lingkungan berpendapat kelambanan perubahan iklim dapat merugikan ekonomi Australia miliaran dolar karena negara itu menderita kebakaran hutan, badai, dan banjir yang lebih hebat.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Puluhan Sepeda Motor Curian Diparkir di Polsek Tambora

Kamis, 25 April 2024 | 10:05

Kereta Cepat Whoosh Angkut 200 Ribu Penumpang selama Lebaran 2024

Kamis, 25 April 2024 | 09:56

9 Kandidat Bacalon Walikota Cirebon Siap Fit and Proper Test

Kamis, 25 April 2024 | 09:55

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

Kamis, 25 April 2024 | 09:51

Parpol Menuduh Pemilu Curang Haram Gabung Koalisi Pemerintah

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

Demokrat Welcome PKB Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Kamis, 25 April 2024 | 09:49

KPK akan Kembali Tangkap Bupati Mimika Eltinus Omaleng

Kamis, 25 April 2024 | 09:38

Pemerintah Kasih Gratis Konversi Motor Listrik, Begini Caranya

Kamis, 25 April 2024 | 09:37

Pembatasan Kendaraan Pribadi Belum Tentu Atasi Macet Jakarta

Kamis, 25 April 2024 | 09:28

Berantas Judi Online Harus Serius

Kamis, 25 April 2024 | 09:22

Selengkapnya