Berita

Lukisan propaganda kebijakan keluarga berencana China dimasa lalu/Net

Dunia

Optimalkan Program Banyak Anak, China Hapus Tiga Undang-undang tentang KB

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 08:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

China terus mengoptimalkan program untuk memperbaiki struktur populasinya, terbaru negara itu mencabut tiga peraturan administratif terkait dengan kebijakan keluarga berencana.

Menurut keputusan yang disampaikan Dewan Negara China pada Minggu (26/9) waktu setempat, peraturan yang dicabut itu termasuk peraturan tentang layanan teknis untuk keluarga berencana, biaya pemeliharaan sosial dan pekerjaan keluarga berencana untuk penduduk migran.

"Tiga peraturan administratif dicabut untuk beradaptasi dengan situasi baru populasi China dan pembangunan ekonomi dan sosial, mengoptimalkan kebijakan kesuburan dan mempromosikan pembangunan populasi seimbang jangka panjang," kata rilis resmi, seperti dikutip dari Global Times.

Peraturan yang dibatalkan adalah Peraturan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknis Keluarga Berencana (ditetapkan pada tahun 2001 dan direvisi pada tahun 2004), Tata Cara Penatausahaan Pemungutan Biaya Pemeliharaan Sosial (diundangkan pada tahun 2002), dan Peraturan tentang Penyelenggaraan Pelayanan Teknis Keluarga Berencana (diundangkan pada tahun 2009).

Semua peraturan ini dikembangkan dan diterapkan selama periode kebijakan satu anak di Tiongkok.

Para ahli menunjukkan bahwa pencabutan peraturan ini merupakan perubahan pelengkap dari revisi undang-undang keluarga berencana Agustus.

Ahli demografi independen, He Yafu, mengatakan peraturan lama tidak memenuhi ketentuan undang-undang baru, sehingga harus diubah atau dicabut.
 
“UU Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah undang-undang yang lebih tinggi, sedangkan ketiga peraturan ini termasuk undang-undang yang lebih rendah. Undang-undang yang lebih rendah tidak boleh melanggar undang-undang yang lebih tinggi, makanya dicabut,” ujarnya.

Dia memperkirakan pemerintah daerah akan segera merevisi peraturan KB sebagai respon dan membersihkan beberapa kebijakan yang sudah usang.

“Misalnya, mereka yang melanggar kebijakan KB sebelumnya, tidak lagi dilarang menjadi PNS,” ujarnya.

Dia juga mencatat bahwa tugas pekerja di kantor KB setempat akan berubah dari pendidikan KB ke layanan kesehatan reproduksi.

Mei lalu, China lebih lanjut mencabut kebijakan keluarga berencana dan mengizinkan setiap pasangan untuk memiliki hingga tiga anak setelah jumlah bayi yang baru lahir menurun selama empat tahun berturut-turut, yang bertujuan untuk memperbaiki struktur populasi negara dan secara aktif menanggapi masalah penuaan.

Tingkat kesuburan total China menurun dengan cepat dari 1,7 per wanita pada tahun 2016 menjadi 1,3 pada tahun 2020.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Penumpang Whoosh Meroket 30 Persen Selama Libur Waisak

Senin, 27 Mei 2024 | 12:06

Mega Diminta Kembali Pimpin PDIP Tak Berarti Kaderisasi Mandek

Senin, 27 Mei 2024 | 11:54

KPK Lambat, Dugaan Gratifikasi Pj Bupati KBB Dilaporkan ke Presiden

Senin, 27 Mei 2024 | 11:41

Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat, 12 Penumpang Terluka

Senin, 27 Mei 2024 | 11:33

Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis dan Elemen Demokrasi Gelar Demo

Senin, 27 Mei 2024 | 11:24

Sentil Puan di Rakernas, Megawati Tegaskan Arah Gerak Partai

Senin, 27 Mei 2024 | 11:16

Balas Hujan Roket Hamas, Israel Bunuh 35 Orang di Rafah

Senin, 27 Mei 2024 | 11:12

Fahira Berharap Israel Segera Angkat Kaki dari Palestina

Senin, 27 Mei 2024 | 11:11

Mantan Kakorlantas Djoko Susilo Ajukan PK Kedua

Senin, 27 Mei 2024 | 11:04

Bantah Mangkir, Mertua Menpora Mengira Kena Prank Dipanggil KPK

Senin, 27 Mei 2024 | 10:52

Selengkapnya