Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Larang Pasukannya Narsis dan Swafoto, Menhan Taliban: Kita akan Kehilangan Sistem Islam

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 06:33 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pemimin Taliban dikabarkan marah atas kelakuan para pejuangnya yang akhir-akhir ini sering bergaya narsis dan berswafoto di depan kamera.

Bahkan, dalam laporan terbaru Wall Street Journal, Taliban telah memperingatkan agar pasukannya tidak jalan-jalan di tempat-tempat wisata dan mengambil foto narsis untuk diposting di media sosial, menekankan bahwa itu merusak status kelompok itu.

WSJ mencatat, ketika tidak bertugas, para pasukan di Kabul melihat-lihat, piknik, dan mengunjungi taman hiburan, sambil menenteng senjata dengan balutan pakaian yang khas. Pejuang Taliban dari tempat lain di Afghanistan juga datang untuk melihat Kabul dalam perjalanan wisata.

Adalah Menteri Pertahanan pemerintah Taliban Mawlawi Mohammad Yaqoob yang dilaporkan telah memarahi para pejuang karena perilaku mereka tersebut.

“Tetap pada tugas yang telah diberikan kepada Anda. Anda merusak status kami, yang telah dibuat dengan darah para martir kami," katanya.

Dia secara khusus memperingatkan para pejuang agar tidak berswafoto dengan para pemimpin Taliban ketika mereka bertemu dan memposting gambar di media sosial.

Menteri juga mengkritik cara para pejuang Taliban berpakaian, memerintahkan mereka untuk memelihara janggut, rambut, dan pakaian mereka sesuai dengan interpretasi keras kelompok itu terhadap aturan Islam.

Laporan WSJ mengatakan, belakangan ini sering terlihat pemandangan kaum pria dari kelompok Taliban dengan rambut sebahu, pakaian bergaya lengkap dengan kacamata hitam serta mengenakan sepatu kets putih tinggi di Kabul.

"Ini adalah perilaku para panglima perang dan gangster dari rezim boneka," kata Yaqoob, merujuk pada pemerintah Afghanistan dukungan AS yang digulingkan Taliban.

“Jika kita terus bertindak seperti ini,  kita akan kehilangan sistem Islam kita," ujarnya, seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (26/9).

Sejak menguasai Afghanistan, Taliban telah meluncurkan serangan pesona untuk memulihkan citra garis keras mereka dari era 1996-2001.

Namun komitmen itu telah menimbulkan berbagai keraguan dengan apa yang belakangan ini terjadi, termasuk mengembalikan Kementrian Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Bahkan, kepala kantor provinsi kementerian di Kandahar mengatakan kepada The Guardian, bahwa polisi moralitas Taliban di bawah kementerian tersebut dikatakan akan bertindak sesuai dengan 'buku pegangan saku' aturan.

Buku aturan memungkinkan penggunaan kekuatan untuk menegakkan interpretasi Taliban tentang Syariah.

Ini menentukan bahwa perempuan hanya diperbolehkan meninggalkan rumah mereka jika ditemani oleh wali laki-laki. Kontak perempuan dengan laki-laki juga harus dibatasi pada keluarga dekat.

Aturan memerintahkan shalat wajib dilakukan lima kali sehari dan memiliki ketentuan tentang panjang janggut untuk pria.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya