Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

IDAI: Kasus Kematian Covid-19 Usia Anak di Indonesia Lebih Tinggi dari AS dan Negara-negara Eropa

SENIN, 27 SEPTEMBER 2021 | 01:34 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Sepanjang pandemi Covid yang berlangsung sejak Maret 2020 hingga saat ini, tidak hanya lansia dan orang dewasa yang menjadi korban, melainkan juga anak-anak.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat selama Maret-Desember 2020, berdasarkan studi retrospektif dengan sumber laporan kasus Covid-19 pada anak yang dirawat oleh dokter anak, terdapat 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid.

"Hasil penelitian IDAI tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Frontiers in pediatrics yang terbit 23 September 2021 lalu," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Prof. DR. Dr. Aman B. Pulungan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu malam (26/9).

Doter spesialis anak ini menjelaskan, data yang diramgkum IDAI di tahun pertama Covid-19 di Indonesia tersebut menjadi gambaran data terbesar pertama kasus Covid anak di Indonesia pada gelombang pertama Covid.

"Angka kematian yang cukup tinggi adalah hal yang harus dicegah dengan deteksi dini dan tatalaksana yang cepat dan tepat," saran Aman.

Aman merinci dari 37.706 kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak terhadap tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR) yang terjadi mulai dari anak usia bayi hingga remaja.

"Angka kematian tertinggi pada anak usia 10-18 tahun (26 persen), diikuti 1-5 tahun (23 persen), 29 hari- kurang dari 12bulan (23 persen), 0-28 hari (15 persen), dan 6- kurang dari 10 tahun (13 persen)," terangnya.

Sementara, Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI, Dr. Hikari Ambara Sjakti menyebutkan, berdasarkan laporan tersebut diperoleh CFR Covid pada anak di Indonesia sebanyak 522 kematian dari 35.506 kasus Suspek (CFR 1,4 persen), dan 177 kematian dari 37.706 kasus Terkonfirmasi (CFR 0,46 persen).

"Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa penyebab kematian anak akibat Covid terbanyak dikarenakan faktor Gagal Napas, Sepsis / Syok Sepsis, serta penyakit bawaan (komorbid)," jelasnya.

Selain faktor-faktor tersebut, Hikari juga mengatakan bahwa komorbid terbanyak pada anak Covid-19 yang meninggal adalah malnutrisi dan keganasan, disusul penyakit jantung bawaan, kelainan genetik, tuberkulosis (TBC), penyakit ginjal kronik, celebral palsy, dan autoimun.

"Sementara 62 anak meninggal tanpa komorbid," imbuhnya.

Sedangkan, Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDAI, Dr. Yogi Prawira menambahkan penjelasan mengenai faktor penyebab gagal napas dan sepsis atau syok sepsis pada anak Covid-119 yang meninggal.

"Itu terjadi pada kondisi Covid yang berat sehingga pemantauan kondisi, serta tatalaksana secara dini dan tepat sangat penting untuk mencegah terjadinya dua kondisi tersebut," paparnya.

Berdasarkan laporan riset IDAI tersebut juga menjabarkan distribusi regional kasus Covid pada anak, dimana terdapat 10 (sepuluh) daerah di Indonesia dengan kasus anak terkonfirmasi Covid terbanyak yakni Jawa Barat, Riau, Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, DIY, dan Papua.

Kemudian, khusus untuk daerah dengan kasus kematian anak terkonfirmasi Covid terbanyak antara lain Jawa Tengah, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.

Laporan hasil riset IDAI tersebut juga menyebutkan bahwa CFR Covid anak di Indonesia ini jauh lebih tinggi dibanding di negara lain seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa.

"Kemungkinan karena kapasitas pemeriksaan (testing) yang rendah sehingga banyak kasus yang tidak terdeteksi," tambah Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat IDAI, DR. Dr. Antonius H. Pudjiadi menutup.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Timnas U-23 Indonesia Akhirnya Bertemu Korsel

Selasa, 23 April 2024 | 07:58

Melawan KPK, Gus Muhdlor Resmi Ajukan Praperadilan

Selasa, 23 April 2024 | 07:30

Hari Ini Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas KPK

Selasa, 23 April 2024 | 07:20

Genjot PNBP Lewat Pemanfaatan BBL, KKP Kembangkan SILOKER

Selasa, 23 April 2024 | 06:41

Saatnya Elemen Bangsa Berkolaborasi di Tengah Gejolak Geopolitik

Selasa, 23 April 2024 | 06:11

Kolaborasi TNI AL dan BI Pastikan Ketersediaan Rupiah di Mentawai

Selasa, 23 April 2024 | 05:50

Anies ke Markas Nasdem

Selasa, 23 April 2024 | 05:33

Putusan MK Ciptakan Krisis Kepercayaan

Selasa, 23 April 2024 | 05:11

Terduga Pembunuh Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading Dibekuk Polisi

Selasa, 23 April 2024 | 04:41

Usai Putusan MK, LaNyalla Ajak Rakyat Renungi Kembali Sistem Bernegara

Selasa, 23 April 2024 | 04:19

Selengkapnya