Berita

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi/Net

Politik

Adhie Massardi: Eka Gumilar Membela Diri karena Bagian dari Begundal Oligarki

MINGGU, 26 SEPTEMBER 2021 | 19:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Aktivis Eka Gumilar dianggap bukan mengkritisi para pengkritik yang membela warga Bojong Koneng, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan tetapi membela diri karena bagian dari para oligarki.

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie M. Massardi menanggapi perang kritik antara Eka Gumilar dengan ekonom senior, Rizal Ramli maupun Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule.

"Yang (disampaikan) Eka Gumilar itu bukan kritik, tapi membela diri. Karena dia bagian dari oligarki itu, bagian daripada begundal oligarki," ujar Adhie kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/9).


Sehingga kata Adhie, apa yang disampaikan oleh Eka Gumilar tidak pantas dijawab ataupun direspon.

"Itu bela diri dan tidak pantas kita jawab," tegas Adhie.

Saat ini kata Adhie yang merupakan mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, rakyat sedang menuntut hak-haknya dan meminta kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memeriksa klaim atas tanah oleh para oligarki.

"Kenapa itu kita pertanyakan, karena sebelumnya kan PT Sentul City itu sudah terlibat penyuapan dengan Bupati Bogor. Jadi sangat dapat diduga bahwa surat-surat yang lain juga prosesnya menggunakan cara-cara yang tidak halal. Dugaannya sangat kuat karena sudah ada preseden dan sudah divonis," jelas Adhie.

Yang terpenting sambung Adhie yang juga merupakan deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), negara tidak boleh membiarkan rakyat berhadapan langsung dengan oligarki.

"Dengan pengusaha yang menggunakan preman," pungkas Adhie.

Eka Gumilar sendiri dikabarkan memiliki perusahaan bernama PT Graha Rekamatra yang bekerja untuk bidang konstruksi dan design interior di Sentul City. Kantornya pun diketahui berada di Sentul City.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya