Berita

Vietnam menyatakan kecaman atas pendaratan pesawat yang dilakukan oleh China secara ilegal ke Kepulauan Spratly/Net

Dunia

Vietnam Geram China Daratkan Pesawat di Spratly, Menlu: Lukai Kedaulatan

MINGGU, 26 SEPTEMBER 2021 | 04:19 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Laut China Selatan merupakan kawasan yang tampaknya tidak pernah sepi dari isu, sengketa dan ketegangan.

Baru-baru ini, Vietnam menyatakan kecaman atas pendaratan pesawat yang dilakukan oleh China secara ilegal ke Kepulauan Spratly, atau Vietnam mengenalnya dengan nama Kepulauan Truong Sa. Wilayah ini merupakan gugus kepulauan di Laut China Selatan yang masih disengketakan oleh beberapa negara yang berbatasan langsung, termasuk Vietnam dan China.

Melalui sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (23/9), Vietnam menyatakan penentangan keras terhadap China yang dianggap secara ilegal mendaratkan pesawat angkutnya Y-20 untuk lepas landas dan mendarat secara ilegal di terumbu Fiery Cross, Subi dan Mischief di wilayah Kepulauan Truong Sa. Bagi Vietnam, hal ini merupakan bentuk pelanggaran atas kedaulatannya.

"Vietnam meminta China menghormati kedaulatan Vietnam atas Hoang. Pulau Sa (Paracel) dan Truong Sa, segera hentikan dan jangan ulangi tindakan seperti itu," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam Le Thi Thu Hang.

Hag menegaskan bahwa tindakan China telah melanggar hukum internasional, meningkatkan militerisasi, bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar untuk menyelesaikan masalah maritim antara Vietnam dan China.

"Hormati hukum internasional dan kesadaran bersama di antara para pemimpin Vietnam dan China tentang masalah maritim," sambungnya, sebagaimana dikabarkan VN Express.

Sementara itu, merujuk pada kabar yang dimuat surat kabar yang dikelola pemerintah China The Global Times, negeri tirai bambu mendaratkan pesawat di landasan pacu pulau buatan pada 16 September lalu untuk mengangkut tentaranya kembali ke China.

Hang juga meminta China untuk menghormati perkembangan hubungan kerjasama dengan Vietnam.

"Vietnam meminta China memberikan kontribusi praktis, positif dan bertanggung jawab untuk pengembangan hubungan persahabatan dan kerja sama komprehensif antara kedua negara, serta menjaga lingkungan perdamaian, stabilitas, dan kerja sama di Laut China Selatan," kata Hang.

Dia menegaskan bahwa Vietnam memiliki dasar hukum dan bukti sejarah yang lengkap untuk menegaskan kedaulatannya atas Kepulauan Paracel dan Spratly sesuai dengan hukum internasional.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Perketat Skrining, Hanya Calhaj Sehat Berangkat ke Tanah Suci

Sabtu, 20 April 2024 | 19:26

Gerindra Masih Kaji Figur Internal untuk Pilkada Pesawaran

Sabtu, 20 April 2024 | 18:52

Punya Catatan Buruk, Pengamat: Suharto Tak Layak Jadi Wakil Ketua MA

Sabtu, 20 April 2024 | 18:24

Jelang Putusan PHPU Pilpres 2024, Refly Harun Yakin Hakim MK Sedang Diintervensi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:35

Diduga Buat Laporan Kampanye Fiktif, Partai Nasdem Kabupaten Lingga Terancam Diskualifikasi

Sabtu, 20 April 2024 | 17:31

Panglima TNI dan Kapolri Siap Amankan WWF ke 10 di Bali

Sabtu, 20 April 2024 | 17:18

Tim Hukum Ganjar-Mahfud: Selamatkan Indonesia, MK Harus Kabulkan Petitum Paslon 03

Sabtu, 20 April 2024 | 16:53

Jelang Putusan MK, Tim Hukum Paslon 01 dan 03 Gelar Diskusi Publik

Sabtu, 20 April 2024 | 16:14

Keliru Berantas Judi Online, Pemerintah Hanya Tutup Situsnya tapi Pelaku Dibiarkan Berkeliaran

Sabtu, 20 April 2024 | 15:51

Selengkapnya