Berita

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price/Net

Dunia

Amerika Kutuk Rencana Taliban yang Akan Kembali Gunakan Hukuman Ketat di Masa Lalu Termasuk Potong Tangan

SABTU, 25 SEPTEMBER 2021 | 10:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rencana Taliban untuk mengembalikan eksekusi dan pemotongan anggota tubuh sebagai hukuman atas kejahatan yang dilakukan di Afghanistan mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat.

Kecaman itu dinyatakan langsung oleh Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan pada Jumat (24/9) waktu setempat.

"AS mengutuk rencana Taliban untuk mengembalikan eksekusi dan amputasi sebagai hukuman atas kejahatan yang dilakukan di Afghanistan," kata Price, seperti dikutip dari Reuters.

Price mengatakan hukuman merupakan bentukbpelanggaran hak asasi manusia yang jelas.

“Kami berdiri teguh dengan komunitas internasional untuk meminta
pertanggungjawaban para pelaku ini, dari setiap pelanggaran semacam itu," ujarnya.

Pernyataan AS muncul sehari setelah Mullah Nooruddin Turabi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press bahwa eksekusi dan amputasi adalah hukuman perlu diterapkan kembali untuk menjaga keamanan di Afghanistan.

Turabi dalam wawancaranya mengatakan bahwa kelompok itu akan melakukan hukuman yang dianggap pantas dan menuntut masyarakat internasional untuk tidak ikut campur.

“Tidak ada yang bisa mengatur kita seperti apa seharusnya hukum kita. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Qur'an," kata Turabi

Turabi mengatakan, pencuri akan dihukum dengan potong tangan, dan untuk perampokan di jalan raya hukumannya adalah potong tangan dan kaki.

“Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan karena efek jeranya," ujar Turabi.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Medsos

Kamis, 18 April 2024 | 17:55

Hensat: MK yang Memulai, MK Pula yang Harus Menyelesaikan

Kamis, 18 April 2024 | 17:53

Ini Persyaratan Bakal Calon Kepala Daerah Non Parpol

Kamis, 18 April 2024 | 17:49

Endus Banyak Kejanggalan, Aktivis 98 dan Rohaniwan juga Ajukan Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 17:42

Hasto Semprot Noel: Bertemu Anak Ranting PDIP Suatu Kehormatan

Kamis, 18 April 2024 | 17:39

Gerindra Siapkan Kader Muda untuk Maju Pilgub Jakarta

Kamis, 18 April 2024 | 17:25

Hasto Sentil Otto Hasibuan Soal Amicus Curiae Megawati di MK

Kamis, 18 April 2024 | 17:11

Penjualan Mobil Listrik Anjlok, Tesla PHK 280an Karyawan di AS

Kamis, 18 April 2024 | 17:03

F-PDR Siap Ikuti Megawati Ajukan Amicus Curiae ke MK

Kamis, 18 April 2024 | 16:54

Prodia Cetak Pendapatan Rp 2,2 Triliun Sepanjang 2023

Kamis, 18 April 2024 | 16:53

Selengkapnya