Berita

Pemandangan halaman depan yang kosong di sebuah pompa bensin BP di Gateshead, Inggris, pada 23 September 2021/Net

Dunia

Inggris Dilanda Krisis Pengemudi Truk, SPBU Banyak yang Tutup

SABTU, 25 SEPTEMBER 2021 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Raksasa minyak Inggris British Petroleum (BP) untuk sementara menutup beberapa SPBU dari 1.200 pompa bensin yang beroperasi di negara itu.

Menteri Transportasi Grant Shapps mengumumkan penutupan itu pada Jumat (24/9) dengan bersikeras mengatakan hal tersebut bukan diakibatkan karena kekurangan pasokan bahan bakar, tetapi kurangnya tenaga pengangkut.

Ia mengatakan, pemerintah sedang mengambil langkah untuk merekrut lebih banyak pengemudi untuk kendaraan barang berat (HGV)

"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan," kata Shapps kepada Sky News. Mengibaratkan ia akan menggerakkan langit dan bumi untuk melakukan apa pun yang ia bisa untuk memastikan bahwa kekurangan driver HGV dapat diatasi.

Bukan hanya SPBU, beberapa perusahaan mengeluh karena tidak memiliki cukup sopir truk, yang menyebabkan kelangkaan beberapa produk.

Kantor Statistik Nasional Inggris mencatat, kekurangan pekerja adalah masalah yang berkembang di Inggris, yang memiliki rekor 1 juta lowongan pekerjaan antara Juni dan Agustus.

Kekurangan pengemudi truk telah diperburuk oleh pandemi dan Brexit, yang mengakibatkan puluhan ribu warga negara Uni Eropa meninggalkan pekerjaan truk mereka di Inggris.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa bulan BP harus menutup sementara beberapa lokasi di Inggris karena masalah pendistribusian bahan bakar akibat kurangnya pengemudi truk.

Asosiasi Pengangkutan Jalan mencatat, Inggris kekurangan sekitar 100.000 pengemudi truk, 20.000 di antaranya adalah warga negara Uni Eropa yang meninggalkan negara itu setelah Brexit.

Pemilik Esso, ExxonMobil (XOM) mengatakan pada Jumat (25/9) bahwa 'sejumlah kecil"'dari 200 stasiun bahan bakar yang dioperasikannya dengan jaringan supermarket Tesco (TSCDF ) juga telah terpengaruh.
 
"Kami bekerja sama dengan semua pihak di jaringan distribusi kami untuk mengoptimalkan pasokan dan meminimalkan ketidaknyamanan kepada pelanggan," tambah perusahaan itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan CNN.

Pemasok telah memperingatkan bahwa mungkin ada lebih banyak kekurangan bensin karena kurangnya pengemudi untuk mengangkut bahan bakar dari kilang ke gerai ritel.

Ditutupnya SPBU karena tidak adanya tenaga pengangkut bahan bakar, akhirnya merembet kepada penutupan beberapa usaha karena ketiadaan bahan bakar dan mobil-mobil mengantri untuk mendapatkan bensin.

Sektor makanan dan pertanian memperkirakan ada 500.000 lowongan di seluruh industri, yang mengarah pada limbah makanan karena tidak cukupnya pekerja untuk mengambil, memproses, dan mengangkut produk segar.

Kelompok-kelompok yang mewakili sektor pangan dan pertanian pada hari Rabu meminta Perdana Menteri Boris Johnson untuk menerapkan 'Visa Pemulihan Covid' untuk mengurangi apa yang mereka gambarkan sebagai "kekurangan tenaga kerja yang melumpuhkan di seluruh rantai pasokan."

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya