Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri/Repro

Politik

Ingat Proses Pemilihan Firli di Komisi III DPR RI Tahun 2019, Ketua Alpha: Penangkapan Azis Syamsuddin Bukti KPK Objektif dan Tegas

SABTU, 25 SEPTEMBER 2021 | 00:07 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjemput Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin di kediamannya di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Jumat malam mendapat apresiasi banyak pihak.

Azis ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi di Kabupaten Lampung Tengah yang melibatkan mantan penyidik KPK, Stepanus Robin Pattuju.

Salah satu pihak yang menyoroti perkara ini ialah ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha), Azmi Syahputra. Dia menilai, apa yang dilakukan KPK patut diapresiasi karena independensi lembaga penegak hukum tergambar dalam proses penangkapan tersebut.

Bahkan dari proses penuntasan kasus dugaan suap yang melibatkan Azis Syamsuddin ini, Azmi yakin lembaga antirasuah pimpinan Firli Bahuri sudah berjalan dalam trek yang benar, karena tidak tebang pilih mencokok pelaku dugaan korupsi.

Dirinya membuktikan hal tersebut dengan menceritakan proses fit and proper test (uji kelayakan) dan pemilihan Ketua KPK pada September 2019 lalu oleh Komisi III DPR RI, di mana saat itu yang menjadi Ketua Komisi III ialah Azis Syamsuddin.

"Bila mengulas historis, pada Jumat 13 September tahun 2019 yang menjadi ketua peguji dalam fit and proper test sekaligus ketua tim voting terhadap Irjen Firli Bahuri adalah Azis Syamsuddin dalam kapasitasnya sebagai Ketua Komisi III DPR RI," ujar Azmi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (24/9).

Dalam proses tersebut, Azis resmi menjadikan Firli sebagai Ketua KPK dengan perolehan 56 suara anggota DPR RI.

"Dan kini, di hari Jumat 24 September 2021 Azis Syamsuddin ditangkap dan diperiksa oleh KPK dalam kapasitasnya sebagai tersangka, di mana Irjen Firli Bahuri menjabat sebagai ketua KPK-nya," imbuhnya.

Dengan mengingat cerita ini, Azmi menilai KPK sudah tidak ada toleransi lagi buat Azis Syamsudin, karena sudah beberapa kali dberikan kesempatan untuk bersikap kooperatif namun tak kunjung menunjukkan iktikad baik.

Tapi menurutnya, kilas balik proses pemilihan Ketua KPK oleh Komisi III DPR RI menjadi satu kisah yang menarik di balik penangkapan politisi Partai Golkar tersebut.

Hanya saja, kini perbedaannya sangat jelas. Yaitu, profesionalisme Firli sebagai Ketua KPK teruji dengan menangkap sosok yang pernah menjadi sebagai Ketua Komisi III bidang hukum, hak asasi manusia dan keamanan, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

"Dua orang yang kapasitasnya sama-sama ketua. Yang satu ketua yang masih jadi ketua KPK, dan yang satu lagi ketua yang memilih ketua KPK kini menjadi tersangka, oleh orang yang dipilihnya sebagai Ketua KPK," kata Azmi.

"Terhadap penangkapan KPK ini layak diapresiasi, karena sebagai penegak hukum harus tegas dan objektif serta menunjukkan kebiwaannya, secara surat panggilan terhadapnya sudah dilakukan secara patut," tandasnya.

Beberapa jam lalu, Azis terpaksa dijemput langsung oleh penyidik KPK setelah mangkir dari panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka.

Azis beralibi sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) setelah berinteraksi dengan seseorang yang terpapar Covid-19.

Akan tetapi, Alasan Azis tersebut terbantahkan setelah KPK membawa tim Satgas Covid-19 setelah menemukan keberadaan Azis di salah satu kediamannya di daerah Jakarta Selatan. Dan hasil Swab Antigen adalah negatif.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya