Berita

Anggota Komisi VIII DPR RI fraksi PKS, Bukhori Yusuf/Net

Politik

PKS Minta Polisi Dalami Pengakuan Komunis Pelaku Penyerangan Ustaz Abu Syahid di Batam

RABU, 22 SEPTEMBER 2021 | 18:55 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Penyerangan terhadap Ustaz Abu Syahid Chaniago di Batam, Kepulauan Riau mendapatkan kecaman dari umat muslim Indonesia. Tim penyidik beralibi bahwa pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan saat melakukan penyerangan.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf, mempertanyakan alasan penyidik dari pihak kepolisian. Yang mana, lebih mengedepankan pemeriksaan riwayat historis pelaku yang diklaim pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa, ketimbang mendahulukan proses pemeriksaan tindak pidana.

Terlebih, pelaku juga mengakui dirinya seorang komunis.

"Polisi perlu mendalami sisi ini (pengakuan komunis). Teka-teki terkait penyerangan yang selalu menyasar ustaz atau ulama juga harus diungkap selebar-lebarnya," ucap Bukhori lewat keterangan tertulisnya, Rabu (22/9).

Politisi PKS ini melanjutkan, dirinya tidak menampik adanya indikasi teror oleh simpatisan komunis, sehingga berharap pemerintah tidak memandang kasus ini sebelah mata, karena serangan terhadap tokoh agama oleh kelompok komunis terbukti memiliki fakta historis dan benar adanya.

Dia menyatakan, pola kekerasan yang digunakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan simpatisannya sangat kentara atau memiliki ciri khas.

"Yatu menebar teror demi menyebarkan dan mengukuhkan kekuatan politik dan ideologi anti-agamanya di tengah masyarakat," tuturnya.

Demi menghindari spekulasi liar yang terus berkembang di publik, Bukhori mendesak kepolisian mengungkap kasus ini secara adil dan transparan. Karena baginya, kasus penyerangan yang menyasar tokoh agama dari umat Islam yang terus berulang telah mengusik ketenangan mereka.

"Suasana menjadi tegang karena hilangnya rasa aman dalam beribadah lantaran dihantui perasaan terancam," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia juga mendorong pemerintah untuk segera menghentikan upaya teror pada ulama maupun tokoh agama lainnya. Insiden penyerangan yang terjadi kali ini, menurutnya, tidak hanya melukai fisik korban secara langsung, tetapi juga melukai perasaan umat Islam.

"Sebab itu polisi harus mengungkap kasus ini secara transparan semata-mata demi memenuhi rasa keadilan umat Islam," demikian Bukhori.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya