Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron/Net

Dunia

Macron Minta Penjelasan Biden Soal Kemitraan AUKUS yang Rampas Kontraknya dengan Australia

SENIN, 20 SEPTEMBER 2021 | 08:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Amerika Serikat berupaya melakukan dialog dengan Prancis menyusul krisis diplomatik atas kisruh kontrak kapal selam nuklir baru-baru ini.

Juru Bicara Pemerintah Prancis, Gabriel Attal, Minggu (19/9/2021) mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah meminta adanya pembicaraan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Attal menambahkan bahwa di pihak Prancis, ada kejutan dan kemarahan pada awalnya atas hilangnya kesepakatan tersebut yang dipicu oleh kemkitraan AUKUS. Namun, saat ini adalah waktunya untuk bergerak maju.

Tiga negara Australia, Inggris, dan AS membentuk kesepakatan Pakta AUKUS pada Rabu (15/9) yang menyebabkan Prancis kehilangan kontrak penyediaan teknologi kapal selam ke Australia senilai puluhan miliar dolar AS.

Attal mengakui, walau Prancis merasa 'sakit hati' karena seperti 'ditikam dari belakang', tetapi saat ini perlu untuk melihat hal-hal lainnya.

"Yang dipertaruhkan dalam krisis ini adalah strategi (di Pasifik), yang lebih penting daripada pertimbangan komersial, ini yang akan kita bahas,” kata Attal, seperti dikutip dari Euro News, Minggu (19/9).

Macron akan meminta klarifikasi dari pemerintahan Biden. Orang nomor satu di Prancis itu meminta penjelasan dari Biden tentang apa yang menyebabkan hancurnya kepercayaan yang sudah mereka bangun. Kontrak kapal selama antara Prancis dan Australia telah berjalan sejak 2016. Namun, AS 'merampasnya' sehingga Australia membuat perjanjian baru dengan AS.  

"Kami ingin penjelasan," kata Attal. AS harus menjawab untuk apa yang tampak seperti pelanggaran besar.

"Ada momen keterkejutan, kemarahan... Namun, sekarang ini kita harus bergerak maju," ujar Attal.

Sebelumnya, Perdana Menteri Scott Morrison bersikeras bahwa dia dan para menterinya tidak merahasiakan soal Pakta AUKUS dari Prancis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya