Berita

Mantan anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi Partai Hanura, Erik Satrya Wardhana/Repro

Politik

Eks Legislator Hanura: Ada Anggota DPR Tidak Serap Aspirasi Tapi Tetap Terima Dana Reses

SABTU, 18 SEPTEMBER 2021 | 20:30 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Tidak semua wakil rakyat di DPR RI menjalankan tugasnya dalam menyerap aspirasi rakyat. Beberapa diantaranya, hanya berstatus sebagai anggota DPR RI dengan menikmati tunjangan yang cukup besar tanpa menjalankan tugas.

Begitu dikatakan mantan anggota DPR RI periode 2009-2014, Erik Satrya Wardhana, saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Polemik bertajuk "Gaji dan Kinerja Wakil Rakyat yang Terhormat" pada Sabtu siang (18/9).

Belakangan, gaji dan pendapatan anggota DPR RI menjadi sorotan setelah anggota Fraksi PDI Perjuangan, Krisdayanti, blak-blakan membuka pendapatannya sebagai anggota DPR saat berbincang di Kanal YouTube milik Akbar Faisal.

Erik yang merupakan legislator Partai Hanura mewakili Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor mengatakan, pada periodenya ada 9 orang dari dapil yang sama dengan dia yang duduk di parlemen. Hanya saja, cuma tiga orang yang turun ke masyarakat, padahal semua wakil rakyat menerima fasilitas dana reses yang besarannya sama.

"Setidaknya pada masa saya, misalnya dapil saya Jabar 3 Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor, mungkin yang rutin tiga orang setiap reses hadir di dapil dari sembilan orang. Saya kira liat di dapil lain kurang lebih sama," kata Erik.

Erik menyebutkan, ada juga anggota DPR RI yang selama satu periode hanya mengumpulkan dana reses dan hadir bagi-bagi uang untuk masyarakat menjelang Pemilu untuk periode berikutnya.

"Bahkan ada anggota DPR yang enggak pernah dateng ke dapil, dateng di ujung menjelang pemilu dateng lagi. Jadi uang reses dikumpulin, di ujung baru dibagi," terangnya.

Sambungnya, cara demikian harus diakui sangat efektif terutama bagi anggota DPR RI yang ingin terpilih kembali. Karena, masyarakat terjebak pada pragmatisme dan mengingat kebaikan terakhir saat uang dibagikan.

"Ternyata ada yang begitu dan efektif memperoleh suara karena ada realitas yang pragmatis di masyarakat," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya