Berita

Dewan Pembina Universitas Cokroaminoto, Gatot Nurmantyo dalam orasi ilmiah pada sidang senat Universitas Cokroaminoto di Jakarta, Rabu, 15 September/Repro

Politik

Gatot Nurmantyo: Ada Upaya Seolah-olah Konstitusional untuk Mengganti Pancasila

SABTU, 18 SEPTEMBER 2021 | 16:54 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Persoalan ideologi menjadi masalah serius yang dihadapi Indonesia hari ini. Terlebih, ada upaya dari kelompok tertentu yang mencoba mengubah landasan berbangsa bagi Indonesia, yakni Pancasila.

Begitu dikatakan Dewan Pembina Universitas Cokroaminoto, Gatot Nurmantyo dalam orasi ilmiah pada sidang senat Universitas Cokroaminoto di Jakarta, Rabu (15/9).

"Masalah yang dihadapi bangsa kita adalah masalah ideologi, karena secara seolah-olah sistematimatis dan konstitusional terdapat banyak rencana dan telah dijalankan dengan sangat rapih untuk mengganti dasar negara, Pancasila," ujar Gatot Nurmantyo.

Ada dua gejala yang disebutkan Gatot dari dugaan manuver politik untuk mengubah Pancasila. Pertama, adalah lahirnya Keputusan Presiden 24/2016 tentang Hari Lahir Pancasila, yang menurutnya merupakan peristiwa yang luar biasa.

"Lalu Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) menjadi RUU Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (RUU BPIP), sangat potensial dan mengarah terbentuknya sentra politik sebagai perpanjangan tangan partai tertentu," katanya.

Lanjut mantan Panglima TNI ini, aparat penegak hukum harus mulai melakukan pengusutan terhadap kelompok-kelompok yang ingin mengganti Pancasila. Jika tidak diantisipasi, muaranya adalah runtuhnya NKRI.

"Aparat penegak hukum harus segera mengusut sungguh-sungguh dan tuntas, karena pihak-pihak yang berupaya melalui jalur konstitusi mengubah dasar negara Pancasila semata-mata untuk meruntuhkan NKRI hasil proklamasi 17 Agustus 1945," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya