Berita

Puan Maharani dan Joko Widodo/Net

Politik

PDIP Sumpal 3 Periode Presiden, Pengamat: Kalau Jokowi Maju Lagi di 2024 Puan Bisa Kandas

SABTU, 18 SEPTEMBER 2021 | 16:16 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sumpah Jabatan Presiden Joko Widodo saat dilantik untuk periode keduanya dijadikan alasan PDI Perjuangan untuk membantah isu presiden 3 periode.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, untuk sekaligus memantapkan sikap PDIP atas usulan amandemen terbatas Undang Undang Dasar (UUD) 1945 dengan hanya memabahas soal Pokok Pokok Haluan Negara (PPHN), dan bukan menambah masa jabatan presiden.

Namun, dalam kacamata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, pernyataan anak buah Megawati Soekarnoputri itu sarat akan makna politik terkait Pilpres 2024 mendatang.


Menurutnya, wajar jika PDIP menolak tegas wacana tiga periode. Sebab, apabila Jokowi maju lagi pada Pilpres nanti maka otomatis Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, atau kader PDIP lainnya yang digadang-gadang bakal diusung PDIP, akan tersungkur pada hajatan lima tahunan Indonesia.

"Jelas, jika tiga periode dan Jokowi lagi yang jadi, maka akan menutup Puan atau siapapun yang akan didukung oleh PDIP menjadi capres atau cawapres," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL pada Sabtu sore (18/9).

Lagipula, kata Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini, wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode harus ditolak, karena tidak sesuai dengan konstitusi.  

"Kita apresiasi jika PDIP menolak masa jabatan tiga periode. Soal apakah Jokowi tidak bisa dipegang atau tidak, saya tidak tahu," demikian Ujang Komarudin.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya