Berita

Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Di Forum SCO, Putin Blak-blakan Menilai Proses Evakuasi AS dari Afghanistan Lebih Mirip Pelarian

SABTU, 18 SEPTEMBER 2021 | 11:11 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Proses evakuasi AS dari Afghanistan yang berujung kekacauan di Bandara Kabul kembali dibahas Presiden Rusia Vladimir Putin pada forum pertemuan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO), Jumat (17/9) waktu setempat.

Dalam pidatonya di forum yang diselenggarakan di ibu kota Tajikistan,
Dushanbe, Putin mengungkapkan pandangannya bahwa meskipun AS menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan penarikannya dari Afghanistan, peristiwa yang terjadi tampak lebih seperti pelarian daripada manuver terkoordinasi.


“Tugas mendesak yang dihadapi organisasi kami adalah untuk mengejar kebijakan tunggal dan terkoordinasi. Ini tentu berdasarkan penilaian risiko serius terkait dengan meningkatnya ketegangan di Afghanistan setelah penarikan tergesa-gesa, atau lebih seperti pelarian pasukan AS dan NATO dari negara itu, ” kata Putin, seperti dikutip dari RT.

Putin juga mencatat perlunya kelompok delapan negara untuk menghentikan terorisme, perdagangan narkoba, dan ekstremisme agar tidak meninggalkan Afghanistan dan merembes ke wilayah SCO.

Ada delapan negara yang tergabung dalam SCO, mereka adalah China, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, India, dan Pakistan.

Tiga negara anggota �" Pakistan, Uzbekistan, dan Tajikistan �" berbagi perbatasan dengan Afghanistan, sehingga koordinasi antara aliansi dalam hal ini dianggap penting.

Ini bukan kali pertama Putin mengkritik proses 'pelarian' AS dari Afghanistan. Awal bulan ini, pemimpin Rusia itu mengatakan kepada para pemimpin BRICS bahwa NATO menciptakan kekacauan di Afghanistan, sambil mencatat bahwa akhirnya seluruh dunia yang harus membersihkan kekacauan itu.

“Saya telah mengatakan berkali-kali bahwa krisis saat ini di Afghanistan adalah konsekuensi langsung dari upaya yang tidak bertanggung jawab untuk memaksakan nilai-nilai asing dari luar dan keinginan untuk membangun apa yang disebut struktur demokrasi dengan rekayasa politik, yang tidak mempertimbangkan karakteristik historis maupun nasional dari negara lain. negara," kata Putin, menuduh AS dan sekutunya mengabaikan tradisi yang dianut negara lain.

“Para penulis eksperimen ini kemudian buru-buru mundur, meninggalkan subjek mereka untuk berjuang sendiri juga. Seluruh komunitas internasional harus menghadapi konsekuensinya,” simpulnya saat itu.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya