Berita

Aksi massa memprotes keberadaan kantor darurat yang didirikan Novel Baswedan cs di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan/Ist

Politik

Pendirian Kantor Darurat Novel Dkk di Depan Gedung KPK Tidak Etis

JUMAT, 17 SEPTEMBER 2021 | 20:56 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Keberadaan kantor darurat yang didirikan Novel Baswedan dkk di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai tidak etis.

Bahkan, sekelompok massa yang tergabung dalam Gerakan Satu Padu (Sapu) lawan Novel Baswedan dkk menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK untuk mengecam keberadaan kantor darurat tersebut.

"Apa yang dilakukan Novel Baswedan membuat kantor darurat di depan KPK sudah melawan hukum dan sangat tidak etis," tegas koordinator aksi Sapu, Amat di depan Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (17/9).

Sebagai wujud kekesalan, massa menggelar aksi teatrikal menyapu sampah di halaman Gedung KPK dengan menggunakan sapu lidi. Hal ini sebagai simbol membersihkan pihak-pihak yang dianggap melakukan manuver politik merusak citra KPK.

Massa juga meminta kepada Satuan Polisi Pemong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta untuk menertibkan kantor darurat yang didirikan Novel dkk itu.

"Jika Satpol PP dan pihak keamanan tidak bisa menertibkan kantor darurat yang tidak sesuai peruntukannya itu, maka sudah saatnya kami lakukan bersih-bersih kepada mereka," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, massa juga menyampaikan dukungan kepada Ketua KPK, Firli Bahuri untuk segera memberhentikan para pegawai yang tidak lolos TWK. Apalagi, MA dan MK sudah memutuskan bahwa TWK sah secara hukum dan tidak melanggar hak asasi manusia (HAM).

"Artinya, pemberhentian pegawai KPK tetap sebagai suatu kehormatan. Novel jangan baperan, dan saatnya legowo mundur dan selesaikan kasus lama," tandasnya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Prabowo dan Gibran Hadiri Acara Nuzulul Quran di DPP Partai Golkar

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:46

Biden, Obama dan Clinton Diprotes karena Bela Israel di Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:39

Calon Walikota Surabaya yang Punya 3 Kriteria Ini Berpotensi Diusung Gerindra

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:23

Menlu Rusia: Rencana Perdamaian Ukraina Tidak Ada Gunanya

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Bawaslu Pastikan Lakukan Pencegahan Pelanggaran Netralitas ASN

Jumat, 29 Maret 2024 | 17:03

Terbukti Langgar Etik, Ketua PPK Kedaton Dipecat KPU Bandar Lampung

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:59

Kalau Ingin Gibran Aman, Jokowi Tak Usah Intervensi Pemerintahan Prabowo

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:41

Indonesia Mengglobal Bersama USAID Teman LPDP Ajak Pelajar Berani Belajar di AS

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:30

Ada Diskon Tarif Tol Buat Pemudik yang Berangkat Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:21

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan yang Digarap Bos Pakaian Dalam Hanan Supangkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:11

Selengkapnya